Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Seluruh pimpinan agama dan masyarakat wajib saling menjaga, mengajar, dan membimbing agar tidak terjerumus dan terbawa ke paham radikal yang berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Kota Jayapura, Pdt Wellem Ittar, kepada sejumlah wartawan, Jumat, (18/8/2017).
“Hal ini yang harus terus disuarakan oleh bangsa kita untuk melawan dan menangkal itu pham yang merusak keutuhan bangsa ini. Karena radikalisme adalah sesuatu yang tidak memberi rasa aman dan damai kepada masyarakat,” kata Ittar.
Willem mengatakan di monetum peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-72 RI, dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Papua khususnya masyarakat Kota Jayapura untuk mensyukuri kemerdekaan ini dan ikut memberi dukungan serta apresiasi terhadap sebuah perjuangan bangsa ini dalam mengisi pembangunan di segala bidang.
Apapun yang dilakukan tentu menuju kepada sebuah kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan sentosa sebagai sebuah bangsa yang mandiri dan merdeka dari belenggu penjajahan.
Sementara itu, Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, mengatakan kemerdekaan adalah kesempatan untuk menolong mereka yang tertindas dan ditelantarkan. Dengan kemerdekaan yang kita miliki sekarang, siapa saja bebas melakukan aktivitas di atas tanah ini . Namun semua itu didasari oleh empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Tommy Mano juga mengajak semua, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu membangun kota, agar kita benar-benar merdeka dalam segala aspek baik pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan.
“Kita mengisi kemerdekaan dalam tugas kita sebagaimana yang telah dipercayakan kepada kita. Kota Jayapura bagian integral dari NKRI, untuk itu kita harus melawan radikalisme yang mengancam Kota Jayapura ini,” kata Tommy Mano. (*)