Enggros pakai Dana Kampung untuk membuat keramba ikan

Salah satu ikon pariwisata di Kota Jayapura, Teluk Youtefa. Tampak view lautan pasifik dilihat dari Bukit Skyline, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura – Jubi/Timoteus Marten
Salah satu ikon pariwisata di Kota Jayapura, Teluk Youtefa. Tampak view lautan pasifik dilihat dari Bukit Skyline, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura – Jubi/Timoteus Marten

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintahan Kampung Enggros, Disrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua akan menggunakan Dana Kampung 2019 untuk mengisi lima keramba ikan di perairan Pulau Enggros, Teluk Youtefa, yang masih kosong. “Tahun ini kami akan mengisi lima unit keramba dengan ikan yang diperuntukan untuk warga, sehingga pemeliharaannya langsung ditangani masyarakat pemilik,” kata Kepala Kampung Enggros, Orgenes Meraudje ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Rabu (6/3/2019).

Read More

Sejumlah lima keramba yang masing-masing akan memuat 300 ekor ikan itu sebenarnya dilakukan pada 2018 lalu, akan tetapi belum berisi ikan. Bibit ikan untuk keramba itu akan didatangkan dari Kampung Holtekamp, Jayapura. “Satu keramba berisi 300 ekor ikan dari berbagai jenis,” kata Meraudje.

Saat ini, di perairan Pulau Enggros telah terdapat sepuluh keramba yang telah berisi ikan sejak 2018. “Keramba itu juga dibangun dengan Dana Kampung. Kini kami menambah lagi dengan lima keramba itu. Kami juga akan mendapatkan bantuan bibit ikan dari Dinas Perikanan Kota Jayapura,” kata Meraudje.

Kampung Enggros terletak di Pulau Enggros, Teluk Youtefa, tepat di sebelah jembatan Hamadi-Holtekamp kini sedang dibangun. Warga Pulau Enggros bersama dengan warga Pulau Tobati adalah masyarakat adat yang berdiam di kawasan ulayat dan perairan yang kini menjadi bagian dari Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua.

Pilihan warga Enggros memakai Dana Kampung untuk usaha keramba itu sejalan dengan anjuran Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri DPDTT) Eko Putro Sandjojo agar Dana Desa 2019 difokuskan untuk mengembangkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa/kampung.

“Kalau dana desa hanya difokuskan untuk infrastruktur itu tidak akan pernah ada cukupnya. Jadi saya sarankan untuk pemberdayaan ekonomi supaya kemampuan desa membangun infrastruktur dengan pendapatannya bertambah, sehingga bisa lebih kuat lagi, karena potensinya sangat besar,” kata Eko melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (6/3/2019). (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply