Nilai angka ekspor komoditas asal provinsi tersebut hanya sebesar 12,39 miliar dolar AS.
Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Pekanbaru, Jubi – Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor Provinsi Riau secara kumulatif Januari hingga -Desember 2019 mengalami anjlok sebesar 22,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Nilai angka ekspor komoditas asal provinsi tersebut hanya sebesar 12,39 miliar dolar AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyebutkan anjloknya nilai ekspor Riau 2019 disebabkan oleh turunnya ekspor minyak dan gas dan juga nonmigas yang masing-masing turun sebesar 70,55 persen dan 12,43 persen.
“Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 78,80 persen, dan ekspor industri pengolahan hasil minyak (turun) sebesar 14,83 persen,” kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Senin, (17/2/2020).
Baca juga : Mahasiswa pertanyakan pengusaha bauksit ini lolos menjadi eksportir
Desember 2019, nilai ekspor bulanan Papua naik 166,61 persen
Sedangkan, penurunan ekspor nonmigas sebesar 12,43 persen disebabkan oleh turunnya ekspor industri sebesar 12,56 persen, dan ekspor pertambangan dan lainnya sebesar 100 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Pada periode Januari hingga Desember 2019, ekspor nonmigas ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 65,21 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Riau. Dari 10 negara tujuan utama, lima di antaranya memberikan kontribusi terbesar.
Tiongkok merupakan yang terbesar yakni mencapai 2,07 miliar dolar AS (17,90 persen), selanjutnya India 1,50 miliar dolar AS (12,97 persen), Belanda 791.68 juta dolar AS (6,83 persen), Malaysia 672,87 juta dolar AS (5,80 persen), dan Pakistan 557,73 juta dolar AS (4,81 persen).
“Kontribusi kelimanya mencapai 48,31 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 16,90 persen,” ujar Misfaruddin, menambahkan.
Sedangkan secara kumulatif nilai impor Riau pada Januari-Desember 2019 sebesar 1,44 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 8,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
“Demikian juga impor nonmigas sebesar 1,28 miliar dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 4,03 persen,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol