Papua No.1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Para mantan peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS kembali berunjuk rasa di Nabire, Selasa (8/9/2020). Mereka tetap berkukuh menolak hasil seleksi.
“Kami kembali (berunjuk rasa) dengan tuntutan yang sama dengan aksi pada dua pekan lalu. Kami ingin mendengar hasil (respon pemerintah setempat) terhadap tuntutan awal tersebut,” kata koordinator aksi Arnolda Kawer.
Para peserta yang dinyatakan tidak lulus seleksi CPNS itu menggelar aksi mereka di Kantor Bupati Nabire. Mereka sebelumnya berkonvoi dari kawasan Pantai Nabire.
“Ada tujuh tuntutan yang disampaikan kepada DPRD pada aksi sebelumnya. Kami tetap berkomitmen dalam menuntut transparansi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire,” kata penanggung jawab aksi Hendrik Andoi.
Perwakilan pengunjuk rasa diterima Bupati Isaias Douw bersama Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Nabire Samuel Warijo. Mereka dijanjikan bakal diprioritaskan dalam penerimaan pada seleksi berikutnya melalui formasi K2 maupun formasi 2019.
“Kami juga memprioritaskan mereka yang betul-betul serius karena ternyata tidak semua teman peduli terhadap aksi ini. Kami akan terus menuntut sampai ada kejelasan (tuntutan dikabulkan),” lanjut Kawer, yang juga guru honor di salah satu SMP di Nabire.
Andoi melanjutkan pengunjuk rasa akan mendata ulang para mantan peserta seleksi CPNS yang bergabung bersama mereka untuk dikoordinasikan kepada pihak BKPSDA Nabire. Namun, dia mengaku tidak puas dengan hasil pertemuan pada hari ini.
“Kami menuntut transparansi. Pemkab Nabire harus memberi solusinya. Kami akan terus kawal sehingga keputusan tersebut sinkron dengan hasil kerja pansus (panitia khusus) DPRD Nabire,” jelas Andoi. (*)
Editor: Aries Munandar