DPRP berharap jumlah sekolah pelaksana UNBK akan bertambah pada 2020

Siswa SMA PGRI Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, saat mengikuti UNBK 2019. - Jubi/Dok
Siswa SMA PGRI Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, saat mengikuti UNBK – Jubi/Dok

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pengalihan wewenang pengelolaan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan atau SMA/SMK kepada Pemerintah Provinsi Papua diharapkan akan menambah jumlah SMA/SMK yang mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada tahun ajaran 2019-2020. Harapan itu disampaikan anggota komisi bidang pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Yohanis Ronsumbre.

Read More

Ronsumbre menyatakan wewenang pengelolaan SMA/SMK telah dialihkan dari pemerintah kabupaten/kota kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua. “Tahun ini Pemprov Papua baru mulai menganggarkan pembiayaan SMA/SMK. Kami berharap pada tahun ajaran berikutnya, jumlah SMA/SMK yang mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer akan bertambah,” kata Ronsumbre, Rabu (1/5/2019).

Dari 285 SMA/SMK yang ada di Papua, baru 167 sekolah yang mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini, dengan jumlah total peserta UNBK sebanyak 15.028 siswa. Sejumlah 5.384 siswa dari 118 SMA/SMK lainnya masih mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Ronsumbre menilai pelaksanaan UNBK di Papua berjalan dengan cukup baik. Akan tetapi, masih ada sejumlah kendala yang harus ditangani, seperti ketersediaan komputer dan akses internet.

“Di beberapa sekolah yang saya kunjungi, siswa peserta UNBK mengerjakan ujian secara bergantian. Misalnya di SMA Negeri 2 Kabupaten Supiori. Hal yang sama juga terjadi di SMK 1 serta SMK 5 Kabupaten Biak Numfor,” ujarnya.

Ronsumbre meminta Pemprov Papua Pemprov Papua menambah jumlah komputer maupun akses internet di SMA/SMK yang berada di Papua agar dapat  menyelenggarakan UNBK pada tahun ajaran 2019-2020. Perhatian khusus harus diberikan kepada SMA/SMK di pedalaman Papua, karena para pelajar di wilayah itu harus disetarakan kemampuannya dengan pelajar di daerah lain.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda mengatakan, tahun ini baru 19 dari 29 kabupaten/kota di Papua yang telah mampu melaksanakan UNBK. Sejumlah 10 kabupaten lainnya masih menggelar Ujian Nasional manual atau UNKP.

“Akan tetapi, setiap tahun jumlah sekolah yang mampu menyelenggarakan UNBK terus bertambah. Bahkan, cakupan pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Pertama, SMA dan SMK di Kota Jayapura, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Waropen sudah mencapai 100 persen,” kata Wonda. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply