DPR RI soroti keterlibatan OAP di Stadion Papua Bangkit

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Komisi V DPR RI menyoroti isu keterlibatan pengusaha-pengusaha lokal dan tenaga kerja asli orang Papua (OAP), khususnya dari daerah sekitar proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit, yakni Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua.

Permintaan penjelasan terkait keterlibatan tenaga kerja lokal tersebut dipaparkan para wakil rakyat itu kepada pihak developer yang bertanggung jawab pada proyek besar itu dalam pertemuan di Stadion Papua Bangkit, Selasa, 31 Juli 2018.

“Salah satu isu yang kita butuh tahu di sini adalah bagaimana pengusaha lokal dilibatkan, orang-orang lokal dilibatkan karena itu adalah amanat undang-undang,” kata Fary Djemy Francis, ketua rombongan kunjungan kerja Komisi V DPR RI.

“Kalau kita bilang masyarakat di sini belum siap, lalu kapan akan dilibatkan dan dapat kesempatan? Masyarakat di Jawa juga pasti melalui tahapan itu dari yang awalnya tidak bisa kemudian jadi bisa karena diberikan kesempatan dengan melibatkan mereka,” Fary menambahkan.

Di sela-sela peninjauan proses pekerjaan itu, John Mirin, anggota Komisi V DPR RI dari dapil (daerah pemilihan) Papua, ingin menampik omongan orang yang cenderung menganggap tenaga lokal sebagai pihak yang belum mampu bekerja. Menurutnya, kemampuan seseorang dalam suatu pekerjaan, selain faktor pendidikan, juga karena kesempatan dan kepercayaan.

“Pelibatan tenaga kerja lokal serta pengusaha lokal itu harus, apalagi masyarakat kami yang ada di sekitar stadion ini. Kalau pun terhambat dari segi keahlian atau profesionalitasnya, kan bisa mereka kerja yang di luar dari pekerjaan inti bangunan stadion seperti jalan di luar ini, atau taman, dan sebagainya,” kata John Mirin.

Menjawab pertanyaan para wakil rakyat itu, salah satu penanggung jawab proyek pembangunan stadion mengatakan pihaknya telah melibatkan pekerja-pekerja lokal sejak awal proyek tersebut.

“Kami ada libatkan pengusaha lokal. Mengenai kebutuhan lokal seperti material, kemudian tenaga pengerasan jalan. Secara mutu, (mereka) kerja di luar bangunan utama stadion dan di sini semua pekerja disupervisi. Contoh kita gunakan konsultan dari Jerman mengawasi alat apa saja yang harus digunakan dalam pembangunan itu. Kalau untuk bangunan utama, dikerjakan spesialis yang didatangkan dari Jakarta dan impor (luar negeri),” katanya.

Kunjungan kerja (kunker) ke lokasi proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit itu merupakan satu dari sekian agenda kerja dalam rangka kunjungan kerja komisi V DPR RI pada reses masa persidangan V tahun sidang 2017-2018 ke Provinsi Papua. Kunker ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak Senin, 31 Juli 2018 hingga Rabu, 3 Agustus 2018 di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Yahukimo.

Di antaranya terkait pembangunan Wisma Atlet PON XX tahun 2020, pembangunan jembatan Holtekam, peninjauan fasilitas, dan sarana pendukung bandara Nop Goliat Dekai, peninjauan jalan nasional Dekai-Suator (Jalan Yahukimo-Asmat), peninjauan jalan Nasional Dekai-Kenyam (Jalan Yahukimo-Nduga), peninjauan fasilitas dan sarana pendukung pelabuhan Logpon, serta peninjauan bangunan pengendali banjir kota Papua di Jayapura. (*)

Related posts

Leave a Reply

DPR RI soroti keterlibatan OAP di Stadion Papua Bangkit

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Komisi V DPR RI menyoroti isu keterlibatan pengusaha-pengusaha lokal dan tenaga kerja asli orang Papua (OAP), khususnya dari daerah sekitar proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit, yakni Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua. 

Permintaan penjelasan terkait keterlibatan tenaga kerja lokal tersebut dipaparkan para wakil rakyat itu kepada pihak developer yang bertanggung jawab pada proyek besar itu dalam pertemuan di Stadion Papua Bangkit, Selasa, 31 Juli 2018.

“Salah satu isu yang kita butuh tahu di sini adalah bagaimana pengusaha lokal dilibatkan, orang-orang lokal dilibatkan karena itu adalah amanat undang-undang,” kata Fary Djemy Francis, ketua rombongan kunjungan kerja Komisi V DPR RI. 

“Kalau kita bilang masyarakat di sini belum siap, lalu kapan akan dilibatkan dan dapat kesempatan? Masyarakat di Jawa juga pasti melalui tahapan itu dari yang awalnya tidak bisa kemudian jadi bisa karena diberikan kesempatan dengan melibatkan mereka,” Fary menambahkan.

Di sela-sela peninjauan proses pekerjaan itu, John Mirin, anggota Komisi V DPR RI dari dapil (daerah pemilihan) Papua, ingin menampik omongan orang yang cenderung menganggap tenaga lokal sebagai pihak yang belum mampu bekerja. Menurutnya, kemampuan seseorang dalam suatu pekerjaan, selain faktor pendidikan, juga karena kesempatan dan kepercayaan.

“Pelibatan tenaga kerja lokal serta pengusaha lokal itu harus, apalagi masyarakat kami yang ada di sekitar stadion ini. Kalau pun terhambat dari segi keahlian atau profesionalitasnya, kan bisa mereka kerja yang di luar dari pekerjaan inti bangunan stadion seperti jalan di luar ini, atau taman, dan sebagainya,” kata John Mirin.

Menjawab pertanyaan para wakil rakyat itu, salah satu penanggung jawab proyek pembangunan stadion mengatakan pihaknya telah melibatkan pekerja-pekerja lokal sejak awal proyek tersebut. 

“Kami ada libatkan pengusaha lokal. Mengenai kebutuhan lokal seperti material, kemudian tenaga pengerasan jalan. Secara mutu, (mereka) kerja di luar bangunan utama stadion dan di sini semua pekerja disupervisi. Contoh kita gunakan konsulat dari Jerman mengawasi alat apa saja yang harus digunakan dalam pembangunan itu. Kalau untuk bangunan utama, dikerjakan spesialis yang didatangkan dari Jakarta dan impor (luar negeri),” katanya.

Kunjungan kerja (kunker) ke lokasi proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit itu merupakan satu dari sekian agenda kerja dalam rangka kunjungan kerja komisi V DPR RI pada reses masa persidangan V tahun sidang 2017-2018 ke Provinsi Papua. Kunker ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak Senin, 31 Juli 2018 hingga Rabu, 3 Agustus 2018 di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Yahukimo. 

Di antaranya terkait pembangunan Wisma Atlet PON XX tahun 2020, pembangunan jembatan Holtekam, peninjauan fasilitas dan sarana pendukung bandara Nop Goliat Dekai, peninjauan jalan nasional Dekai-Suator (Jalan Yahukimo-Asmat), peninjauan jalan Nasional Dekai-Kenyam (Jalan Yahukimo-Nduga), peninjauan fasilitas dan sarana pendukung pelabuhan Logpon, serta peninjauan bangunan pengendali banjir kota Papua di Jayapura. (*)

Related posts

Leave a Reply