Papua No. 1 News Portal | Jubi
Makassar, Jubi – Wakil Ketua DPR Papua, Edoardus Kaize mengingatkan Pemerintah Provinsi atau Pemprov Papua agar dalam penyaluran alat kesehatan (alkes) dan alat pelindung diri (APD) disesuaikan dengan kebutuhan di setiap rumah sakit, yang merawat pasien Covid-19 atau virus korona.
Edoardus Kaize mengatakan penyaluran alkes dan APD mesti berpedoman pada kebutuhan dan jumlah pasien korona di setiap rumah sakit penerima.
“Jangan kita belanja alat kesehatan dan APD lebih dari kebutuhan di setiap rumah sakit. Belanja sesuai dengan kebutuhan,” kata Kaize melalui panggilan teleponnya, Rabu (13/5/2020).
Menurutnya, walauu kasus Covid-19 di Papua dinyatakan terus meningkat setiap pekan, mesti diketahui di daerah mana saja terjadi peningkatan kasus.
Selain itu, di rumah sakit mana para pasien Covid-19 di setiap wilayah di rawat. Dengan begitu distribusi alat kesehatan dan APD ke rumah sakit di sejumlah daerah, tempat merawat pasien Covid-19 sesuai kebutuhan.
Katanya, selama ini ada pasien Covid-19 dari kabupaten lain, dirawat di rumah sakit daerah lain karena di wilayahnya belum ada rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19.
“Daerah yang tidak mengalami peningkatan tidak perlu dikirim alkes dan APD berlebihan, tapi secukupnya. Jangan memanfaatkan situasi ini untuk belanja berlebihan. Tidak boleh,” ujarnya.
Kaize juga mengkritik langkah Pemprov Papua dan kabupaten/kota di Papua yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan pembagian kebutuhan pokok atau bapok kepada warga.
Kata Kaize, mestinya Pemprov Papua dan pemerintah kabupaten/kota di Papua, fokus memutus rantai penyebaran.
“Ini wabah penyakit. Fokus urus penyakitnya. Jangan pada masa wabah begini kita cepat-cepat urus bapok. Habiskan miliaran [rupiah] untuk [menyiapkan] bapok. Ini apa? menurut saya itu keliru, urus dulu penyakitnya,” ucapnya.
Pekan lalu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame mengatakan selama masa pandemi Covid-19, Pemprov Papua memberikan persediaan APD, obat-obatan, dan alat kesehatan yang diperlukan dalam penanganan Covid-19 di kabupaten/kota.
“Pemprov Papua telah mendistribusikan sebanyak 21 ribu [alat] rapid test [ke kabupaten/kota],” kata Robby Kayame.
Menurutnya, Pemprov Papua menargetkan dapat mendistribusikan hingga 50 ribu alat rapid test ke kabupaten/kota di Papua. Jika jumlah itu belum mencukupi, dapat ditambah hingga 100 ribu alat rapid test.
“Pemerintah kabupaten/kota juga wajib menyiapkan sesuai kebutuhan. [Bantuan dari provinsi] ini hanya penunjang,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga