Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura siap memenuhi kuota sektor perikanan dari program tol laut. DKP Kabupaten Jayapura memiliki tantangan yang cukup besar dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah, sesuai visi dan misi yang ditetapkan.
Hal itu, berkaitan erat dengan tonase produk perikanan yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Pimpinan daerah baik Bupati Jayapura, Gubernur Papua, hingga Kementerian berharap agar tonase produk dari DKP Kabupaten Jayapura ini bisa meningkat.
“Sekarang tonase kita masih terbatas, karena daya tangkap nelayan kita masih rendah, yang ada di Demta itu merupakan mitra dari pihak swasta. Produksinya bisa mencapai 20 ton dalam waktu dua bulan,” ujar Kepala DKP Kabupaten Jayapura, Rudi Saragi di Sentani. Rabu (9/2/2022).
Dikatakan, solusi yang diupayakan oleh pihaknya adalah bersinergi dengan DKP Provinsi Papua, selain itu dengan membuat terobosan baru melalui budi daya perikanan laut. Ada dua tempat atau titik yang dijadikan sampel pembibitan ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch) dan nila di Kampung Kendate dan Demta.
Menurutnya, dari bibit dua jenis ikan ini dalam proses budi dayanya tidak begitu lama, dan dalam proses panen nanti untuk memenuhi tonase bisa terwujud.
“Ikan kakap putih dalam waktu 120 hari pembibitan serta masa pengawasannya ketika dipanen, satu ekor bisa mencapai berat 1,5 kilogram. Demikian juga dengan ikan nila,” jelasnya.
Solusi lainnya, ujar Saragi, dalam proses pembibitan nanti pihaknya bersinergi dengan mitra-mitra perikanan, PPL senior, termasuk melibatkan para pakar perikanan. Untuk studi banding, hal yang sama sudah dilakukan di Kampung Bosnik Kabupaten Biak, dan bisa menjadi referensi dalam proses budi daya.
“Dengan demikian, harapan kita menerobos tonase-tonase perikanan laut dalam program tol laut, bisa kita percepat dalam 1 atau 2 tahun ini, ” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menjelaskan program tol laut yang telah dibuka pada pertengahan tahun lalu dengan masuknya kapal barang Sabuk Nusantara di pelabuhan peti kemas Depapre, mengharuskan setiap pihak untuk bekerja lebih keras lagi dalam menyiapkan produk-produk yang siap dipasarkan keluar dari Kabupaten Jayapura.
“Selain produk perikanan, yang sudah dipasarkan lebih awal ke daerah selatan adalah produk air mineral, batu, dan juga produk pertanian. Oleh sebab itu dalam masa perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan dan dermaga, diharapkan adanya persiapan produk yang bisa dipasarkan keluar dari Kabupaten Jayapura ke daerah lain sesuai tuntutan pasar,” ujarnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo