Dinas Pariwisata Kota Jayapura dorong peningkatan ekonomi kreatif

Kerajinan tangan dari tempurung kelapa. - Jubi/Ramah
Kerajinan tangan dari tempurung kelapa. – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jayapura terus mendorong peningkatan ekonomi kreatif, agar menjadi nilai tambah dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Read More

Kepala Dispar Kota Jayapura, Mathias B. Mano, menyatakan untuk mengangkat ekonomi kreatif yang ada, harus bersinergi dengan berbagai pihak. Salah satunya Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM).

Menurut Mathias Mano, ekonomi kreatif merupakan bagian dari kegiatan kepariwisataan yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai contoh, setiap orang yang berwisata khususnya di Kota Jayapura, yang dibutuhkan hanya tiga yaitu yang dilihat, dinikmati, dan dibawa pulang.

“Pelaku ekonomi kreatif sebenarnya orang yang sudah jalan usahanya tapi dibuat lebih kreatif lagi, supaya pendapatannya bisa bertambah,’ ujar Mathias Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (12/11/19).

Mathias Mano mencontohkan, penjual pinang tapi dari sisi ekonomi kreatif bukan hanya jual pinang tapi dijadikan jus pinang.

Namun, membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang terampil dan telatan untuk menjawab kebutuhan pasar ekonomi. SDM unggul juga diharapkan dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian di kota Jayapura.

“Tinggal diberikan modal dan pelatihan untuk mengelola pinang menjadi jus. Kreativitasnya ini yang kami latih dan terus kami dorong sehingga berdaya saing,” ujar Mathias Mano.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N. Awi, menuturkan terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk tingkatkan perekonomian.

Selain pembinaan dan pelatihan, juga diberikan bantuan modal agar usaha yang dikerjakan benar-benar berkembang, sehingga bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarganya.

“UMKM yang sudah terdaftar di kami dari 2011 sampai sekarang sudah ada 20 ribu. Pendampingan ini sebenarnya kunci keberhasilan UMKM di Kota Jayapura. Setiap tahun yang kami dampingi 200 orang baik penjual pinang, usaha kios, batik, dan perajin suvenir,” kata Awi.

Awi berharap, pelaku UMKM di Kota Jayapura terus berinovasi dengan berkreasi apa saja yang bisa menghasilkan kerajinan tangan dan usaha semakin berkembang.

“Upaya pemerintah dalam peningkatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM sangat besar pengaruhnya untuk keluarga dan masyarakat pada umumnya, dan menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan keahlian,” jelas Awi. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply