Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Masyarakat dari berbagai elemen se-Lapago, kembali menggelar aksi demo, Kamis (10/3/2022), di halaman kantor DPRD Jayawijaya untuk menolak adanya rencana pemerkaran di wilayah tersebut.
Dalam berbagai orasi yang digelar, masyarakat meminta Kementerian Dalam Negeri membatalkan rencana pertemuan bersama para bupati se-Lapago, guna membahas Daerah Otonomi Baru (DOB).
Pasalnya, keinginan adanya pemekaran muncul dari para elite politik bukanlah berasal dari hati nurani rakyat Lapago, yang menganggap DOB akan semakin membuat keresahan bagi masyarakat.
“Kemendagri batalkan pertemuan bersama para bupati di Lapago, rakyat juga mengutuk keras bagi elite politik dan mosi tidak percaya terhadap bupati se-Pegunungan Tengah,” kata Dano Tabuni selaku koordinator aksi saat membacakan aspirasinya di hadapan perwakilan anggota DPRD yang menemui pedemo.
Menurutnya, pemekaran provinsi bukan hal yang mendesak. Jika permintaan ini tidak diindahkan rakyat akan menutup semua aktivitas kantor pemerintahan di wilayah Lapago.
Ia menilai, pemekaran tidak bisa dibahas secara sepihak seperti kebijakan Otsus di Papua. Karena, tidak ada unsur masyarakat yang dilibatkan untuk mendengarkan aspirasi, sebab hanya segelintir orang saja yang membahas.
Dalam aksi itu, setiap perwakilan dari masing-masing kabupaten diberi kesempatan menyampaikan aspirasi. Semua menolak adanya pemekaran provinsi, karena rakyat yang akan menjadi korban.
Anggota DPRD Jayawijaya, Yustinus Asso yang menerima aspirasi masyarakat tersebut mengatakan, akan meneruskan aspirasi yang disampaikan ke tingkatan yang lebih tinggi.
“Aspirasi ini akan kami teruskan dalam waktu dekat, setelah internal DPRD Jayawijaya akan berkoordinasi,” kata Yustinus Asso. (*)
Editor: Kristianto Galuwo