DBD di daerah ini mencapai 692 kasus

Papua
Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, sehingga menjadi lokasi penderita DBD

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Sleman, Jubi – Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat terhitung hingga akhir November 2019 mencapai 692 kasus, satu pasien di antaranya meninggal dunia.

“Dari sejumlah kasus tersebut, kecamatan dengan kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Depok, Gamping, dan Mlati,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo di Sleman, Rabu, (18/12/2019).

Baca jugaEmpat warga Sukabumi meninggal akibat DBD Kematian seorang ibu hamil di Sumba Timur akibat DBD

Galang bersih-bersih massal cegah DBD, Dinkes Biak Numfor libatkan warga

Tingginya jumlah kasus di Kecamatan Depok dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, sehingga menjadi lokasi penderita DBD terbanyak di Sleman.

“Selain itu ada kemungkinan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang tidak optimal. Di antaranya banyak rumah yang tidak ditempati,” kata Joko menambahkan.

Ia mengakui cukup sulit membedakan asal nyamuk Aedes Aegypti yang menyerang warga Sleman itu, apakah berasal dari Sleman atau luar Sleman, atau dengan kata lain bisa saja pasien digigit saat tak berada di Sleman namun diagnosis DBD di rumah sakit Sleman.

Menurut dia, aktivitas orang Sleman juga tidak hanya terpusat di Sleman. Tetapi juga bekerja di luar Sleman.

“Sehingga kalau ada yang positif terinveksi DBD, kami lakukan penyelidikan di tempat dia tinggal atau aktivitas,” katanya.

Dinkes Sleman mengeluar surat edaran berisi imbauan menggalakkan Jumantik dan optimalisasi PSN di tingkat masyarakat. Langkah itu untuk mencegah meningkatnya kasus DBD yang saat ini memasuki siklus empat tahunan di Sleman.

“Tujuannya untuk memutus rantai penularan DBD,” katanya.

Sedangkan proyek percontohan penyebaran nyamuk Wolbachia di salah satu desa di Kecamatan Gamping, diakui cukup efektif dalam mengurangi kasus DBD. Meski sebagai proyek riset pencontohan, uji dan penerapannya belum dilakukan di tempat lain. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply