Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Lebak, Jubi– Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menghadapi kekurangan air bersih sejak empat bulan lalu. Krisis air kini terjadi di 21 kecamatan akibat kemarau panjang yang menimbulkan sumur dan sumber air di wilayah tersebut mengering.
“Kekurangan air bersih akibat kekeringan hampir di semua kecamatan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Kaprawi, Kamis, (31/10/2019).
Baca juga : Sektor pertanian daerah ini mulai kekeringan
Kabupaten di provinsi Yogyakarta ini rawan kekeringan
Tak hanya di 21 kecamatan di wilayah Kabupaten Lebak, krisis air bersih juga dirasakan warga Kota Rangkasbitung karena gangguan jaringan saluran air perusahaan daerah air minum.
“Itu akibat pembedolan pintu air Pamarayan di Kabupaten Serang,” kata Kaprawi menambahkan.
Warga di wilayah kecamatan yang menghadapi krisis air terpaksa memanfaatkan air sungai atau menggali lubang di dekat aliran sungai.
Sebagian dari mereka harus mengantre sejak dini hari di sumber air karena pada sore hari volume air menyusut drastis.
“Kami terus mendistribusikan pasokan air bersih dengan cara bergantian akibat keterbatasan tangki,” kata Kaprawi menjelaskan.
Tercatat distribusi bantuan air bersih sudah dilakukan sejak empat bulan lalu. Sedangkan hujan yang turun beberapa hari terakhir belum berdampak signifikan terhadap persediaan air di sejumlah daerah yang menghadapi kekeringan. (*)
Editor : Edi Faisol