Daerah ini ancam menindak penimbun kebutuhan pokok selama wabah Covid-19

Ilustrasi stok bahan pangan (Jubi/Hans Arnold Kapisa).
Ilustrasi stok bahan pangan (Jubi/Hans Arnold Kapisa).

Kami turunkan tim yang akan melakukan kunjungan ke daerah – daerah tertentu yang terindikasi adanya penimbunan bahan kebutuhan pokok,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Pontianak, Jubi – Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara,  siap menindak tegas pedagang atau orang yang melakukan penimbunan bahan kebutuhan pokok di tengah wabah Covid-19. Tercatat daerah itu menerjunkan tim khusus ke pasar – pasar untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan stabilitas harga.

“Yang menimbun bahan bahan sembako ini akan kami tindak tegas. Kami turunkan tim yang akan melakukan kunjungan ke daerah – daerah tertentu yang terindikasi adanya penimbunan bahan kebutuhan pokok,” ujar Bupati Kayong Utara, Citra Duani, Kamis, (9/4/2020).

Baca juga : Pembatasan transportasi mulai berdampak terhadap kebutuhan pokok

Pembatasan waktu aktivitas, warga masih bisa penuhi kebutuhan pokok

Kemendag pastikan ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok di Jayapura

Kepala Dina Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM KKU, Erwin Sudrajat memastikan bahan kebutuhan pokok di daerahnya aman hingga Juli 2020.

Namun dirinya tidak memungkiri gula yang dipasok dari luar saat ini mengalami kelangkaan sejak tiga bulan terakhir.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog Ketapang, secara umum, ketersediaan kebutuhan pokok sampai Juli 2020. Insyaallah aman, kecuali gula, memang semenjak tiga bulan terakhir sudah kosong memang,” kata Erwin.

Ia mengaku harus mencari pengusaha dari luar selain Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras. Tercatat ada dua distributor yang henda diajak kerja sama tinggal menghubungkan dengan pelaku usaha di sini untuk bisa membeli berasnya.

Erwin juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengutamakan kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara umum agar masyarakat tidak panik.

“Masyarakat tetap tenang melakukan aktivitas sehari-harinya, tidak memperkaya diri yang penting penanganan Covid- 19 ini bisa kita laksanakan bersama- sama,” kata Erwin menjelaskan.

Saat ini kebutuhan bahan pokok yang melonjak tinggi di daerah tersebut berupa cabe kering yang menembus hingga Rp150 ribu per kilogram, dari harga normalnya hanya Rp50 ribu per kilogram. Mahalnya harga cabe kering ini dikarenakan cabe merah tersebut dipasok dari Pulau Jawa. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply