Papua No.1 News Portal | Jubi
Pontianak, Jubi – Paulus Yulius Kollo dan Indra Wibowo selamat dari musibah kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, meski terdaftar dalam manifes perjalanan pesawat itu. Ia batal naik pesawat karena harus tes swab atau tes usap yang membutuhkan biaya luamayan mahal hasil hingga 3 hari.
“Kami berdua harusnya berada di pesawat Sriwijaya Air, tetapi batal karena biaya tes usap yang mahal, untuk yang hasilnya tiga hari saja sebesar Rp1,3 juta,” kata Paulus Yulius Kullo di Pontianak, Selasa, (12/1/2021).
Berita terkait : Sriwijaya Air SJ182 jatuh, RS Polri terima 16 kantong jenazah korban
Warga ini diperiksa polisi gara-gara membuat lelucon musibah Sriwijaya Air
Menejemen Sriwijaya sedang menggali informasi Pesawat SJ-182 yang hilang kontak
Menurut dia, tes usap yang hasilnya bisa diketahui enam jam sebesar Rp2,6 juta, sehingga pihak perusahaan menyuruh mereka memilih naik KM Lawit yang kebetulan pada Selasa (8/1/2021) itu juga berangkat. Akhirnya keduanya membatalkan menggunakan pesawat naas itu dan memilih menggunakan angkutan KM Lawit.
Paulus Yulius Kollo, 24 tahun, adalah salah seorang warga Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan Indra Wibowo, 21 tahun, asal Aceh Tenggara. Mereka mengaku selama dalam perjalanan kapal tidak ada sinyal sama sekali, sehingga tidak mengetahui kejadian atau musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang seharusnya mereka tumpangi itu.
“Ketika KM Lawit berada di muara sungai dekat Pontianak saya pun mendapatkan notifikasi telepon dari orang tua di Kupang, karena khawatir saya lalu menghubungi mereka, dari situlah baru diketahui bahwa pesawat yang harusnya saya tumpangi itu mengalami kecelakaan,”kata Kollo menceritakan.
Dia dan temannya tidak melakukan pembatalan pada maskapai Sriwijaya Air, sehingga tetap terdaftar dalam penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut.
Menurut dia, sebenarnya mereka rombongan berenam, empat langsung berangkat ke Pontianak, sementara dia dengan Indra tertahan karena hanya mencantumkan tes antigen. Sedangkan Pemprov Kalbar mengharuskan warga pendatang tes usap.
Hal itu ternyata menyelamatkan jiwa mereka dari musibah pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB. Pesawat itu akhirnya diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. (*)
Editor : Edi Faisol