Bupati Jayapura: Perlu rapatkan barisan untuk lawan COVID-19

Bupati Jayapura, Papua
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw (tengah) saat memimpin rapat koordinasi Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Jayapura, Senin (2/8/2021). - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw meminta semua pihak untuk merapatkan barisan melawan dan memutuskan rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Jayapura. Hal ini dikatakan Bupati Jayapura usai memimpin rapat koordinasi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD Pemerintah Kabupaten Jayapura di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (2/8/2021).

Awoitauw mengatakan program ketahanan pangan yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu akan terus dipacu. Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Jayapura akan membeli hasil panenan sayur-mayur, ubi, petatas, ikan, dan sagu. Hasil pembelian itu akan dibagikan kembali kepada pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Read More

“Tim ekonomi sudah kami perintahkan untuk mengalihkan anggarannya. Bantuan dan hasil bumi milik masyarakat yang akan dibeli dan dibagikan ke masyarakat yang terpapar dan membutuhkan. Secara psikologis, masyarakat akan tetap di rumah, bahan makanan yang diberikan. [Saat ini] yang sedang isolasi mandiri ada 750 orang, keluarganya tidak perlu cari [bahan makanan] jauh-jauh ke pasar, ” ujar Awoitauw.

Awoitauw menyebut jumlah kasus kematian COVID-19 di Kabupaten Jayapura semakin bertambah, dan secara akumulatif telah mencapai 93 kasus. Ia menegaskan solusi terbaik untuk mencegah kematian karena COVID-19 adalah vaksinasi. Menurut Awoitauw, masyarakat yang sudah divaksinasi tetap bisa tertular COVID-19, akan tetapi mereka akan terhindari dari gejala parah sakit COVID-19.

Baca juga: Kebanyakan pasien COVID-19 yang meninggal belum pernah divaksinasi

Ia menyatakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura telah menunjukkan bahwa penyebab kematian pasien COVID-19 bukanlah vaksin COVID-19. Data yang sama menunjukkan sebagian besar pasien COVID-19 yang meninggal belum pernah menjalani vaksinasi.

Awoitauw meminta informasi itu disebarluaskan, karena banyak beredar kabar bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kematian. “Semua pihak harus kembali rapatkan barisan.  Tahun lalu, melalui program ketahanan pangan, peningkatan [kasus] COVID-19 dapat ditekan. Hal itu harus digalakkan lebih serius lagi. Ketua RT/RW bisa menggerakan warga sasaran vaksin yang belum tervaksin, agar petugas medis dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, Zakaria Kondobua mengatakan pihaknya sejak 2020 mendorong masyarakat untuk kembali ke kampung dan bertani/berkebun. Menurutnya, hal itu akan meningkatkan ketahanan pangan Kabupaten Jayapura.

“Sayur mayur, ubi-ubian, kacang-kacangan [banyak ditanam di] Wilayah Pembangunan 3 seperti Nimboran, Nimbokrang, Kemtuk, Kemtuk Gresi, Namblong, Yapsi dan juga Kaureh. Setiap hasil kebun yang siap dipanen biasanya diinformasikan kepada kami. [Kami akan] untuk membeli dalam jumlah yang besar, dan membagikannya lagi kepada masyarakat yang membutuhkan, sesuai data pasien yang sedang isolasi mandiri, ” ujarnya. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply