Bupati Jayapura: belum ada juknis untuk hentikan tes cepat Covid-19

Bupati Jayapura Papua
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat diwawancarai wartawan di Sentani. Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan pihaknya telah menjalankan tes cepat atau rapid test Covid-19, karena hingga kini pihaknya belum mendapatkan petunjuk teknis Kementerian Kesehatan untuk meniadakan tes cepat Covid-19. Hal itu disampaikan Awoitauw di Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, Sabtu (25/7/2020).

“Mungkin saya yang belum tahu tentang [keputusan pemerintah untuk] meniadakan rapid test Covid-19. Kami tetap menggunakan rapid test, agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan,” kata Awoitauw.

Read More

Menurut Awoitauw, tes cepat Covid-19 yang dijalankan tim medis di Kabupaten Jayapura hanya untuk memilah orang yang reaktif dan tidak reaktif. Ia memastikan, penegakan diagnosa terduga Covid-19 tetap ditentukan dari hasil tes PCR.

Selama ini, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jayapura tetap menganjurkan setiap orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif korona untuk menjalani tes cepat maupun tes PCR. Anjuran itu berlaku bagi orang yang tinggal di wilayah pasien positif korona, maupun kerabat yang berhubungan dekat dengan pasien positif. “Tim surveilens kami terus melakukan pemantauan dan pemetaan terhadap daerah atau wilayah yang telah terjangkit virus korona,” kata Awoitauw.

Pemerintah Kabupaten Jayapura belum memiliki alat PCR untuk memeriksa swab para terduga Covid-19 di wilayahnya. Selama ini, swab terduga Covid-19 di Kabupaten Jayapura dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Papua atau Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Papua di Kota Jayapura.

Baca juga: Update 24 Juli: Kehabisan stok, Litbangkes Papua berhenti terima swab terduga Covid-19

Labkesda Papua sudah tidak bisa memeriksa swab terduga, karena kehabisan reagen Covid-19 sejak 30 Juni 2020. Litbangkes Papua juga memutuskan berhenti menerima swab baru terduga Covid-19 mulai Minggu (26/7/2020) besok, karena kehabisan 12 bahan habis pakai untuk melakukan pemeriksaan PCR.

Awoitauw menyatakan Pemerintah Kabupaten Jayapura ingin memiliki alat PCR sendiri. “Dengan keterbatasan ini, kami tetap menunggu petunjuk resmi soal tes rapid. Tidak mungkin juga kita mau menyuruh semua orang ke lab kesehatan di provinsi,” katanya.

Pada Jumat (24/7/2020), Kepala Litbangkes Papua, dr Antonius Oktavian, M.Kes menyatakan pihaknya untuk sementara waktu akan menghentikan penerimaan sampel swab terduga Covid-19 mulai Minggu (26/7/2020). “Kami hentikan sementara pemeriksaan laboratorium Covid-19 karena persediaan reagen dan alat-alat sekali pakai seperti pipet dan lain-lain semakin menipis,” kata Antonius.

Antonius menyatakan penerimaan sampel harus dihentikan, karena pihaknya khawatir kiriman sampel swab baru akan rusak sempat diperiksa, mengingat antrean swab yang belum diperiksa mencapai 1.500 sampel. “Kami khawatir jika pemeriksaan sampel terus kami lakukan maka sampel-sampel yang baru itu akan rusak, karena tidak ada reagen dan alat-alat lainnya. Kami juga sudah minta ke pusat peralatan medis untuk pemeriksaan sampel itu dan kami masih menunggu” jelasnya.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply