Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebagai bentuk kesiapsiagaan dampak bencana La Nina, Badan Penanganan Bencana Daerah Kota Jayapura menyiapkan tempat evakuasi bencana demi keselamatan warga.
“Tempat evakuasi bencana ini kami siapkan di perkantoran maupun di alam terbuka yang mudah dijangkau masyarakat,” ujar Lamia saat dihubungi lewat telepon seluler, Senin (7/12/2020).
Menurut Lamia, tempat evakuasi bencana seperti longsor sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan korban jiwa, karena warga sudah tahu harus ke mana untuk berlindung menyelamatkan diri.
“Kami juga mengimbau instansi swasta dan BUMN agar menyiapkan tempat evakuasi bencana, terutama saat longsor terjadi,” ujar Lamia.
Dikatakan Lamia, hal ini juga bisa memudahkan Pemerintah Kota Jayapura untuk mengumpulkan data korban yang terdampak sekaligus melakukan pemetaan daerah rawan.
“Memang belum semua terakomodir. Namun, hal ini sebagai langkah awal agar ke depannya bila terjadi bencana warga sudah tahu tempat untuk menyelamatkan diri,” ujar Lamia.
Lamia berharap kesadaran diri masyarakat untuk tetap waspada dan tetap hati-hati sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
“Pelan-pelan kami bikin itu (penanda evakuasi). Daerah rawan longsor ada di beberapa titik seperti daerah Angkasapura, APO, dan Waena, dan Abepura,” ujar Lamia.
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, mengimbau kepada warga di Kota Jayapura agar tidak membangun perumahan di daerah rawan longsor dan meningkatkan kewaspadaan meski sudah dipasang penanda evakuasi.
“Karena di daerah yang sudah pernah terjadi longsor sudah tidak ada lagi pohon penahan serta resapan air hujan,” ujar Pekey.
Pekey menambahkan, agar warga tidak menebang pohon sembarangan karena menimbulkan bencana, seperti banjir dan longsor.
“Mari bersama-sama mengantisipasi bencana untuk keselamatan kita bersama. Pemerintah terus melakukan sosialisasi dan terus mengimbau warga agar tidak membangun di daerah rawan bencana,” ujar Pekey. (*)
Editor: Kristianto Galuwo