Nabire, Jubi – Badan Musyawarah Adat Suku Wate (BMA – SW), Kabupaten Nabire menggelar syukuran satu tahun kepengurusan. Acara tersebut berlangsung di gedung Guest House, Jalan Merdeka Nabire dalam satu ibadah yang dipimpin oleh Pendeta A. Samsanoi.
Dalam khotbahnya, Pdt. A. Samsanoi menekankan pada kerja sama tim. Yang dimaksud adalah satu kerjasama oleh BMA – SW dalam kepengurusannya. Samsanoi, jika ada kerja sama yang baik, maka semua program yang dikerjakan tentunya membuahkan hasil yang baik pula. Tidak mungkin kepala suku dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa dukungan bawahannya.
“Perlu kerjasama dalam kepengurusan, kepala suku 10 kampung yang ada, perlu mendukung dan bekerja sama dengan kepala suku, begitu juga sebaliknya,” katanya.
Selain itu, Samsanoi juga mengajak untuk mengucap syukur dalam segala hal. Artinya, ketika orang tidak memiliki sesuai atau berkekurangan, juga perlu untuk mengucap syukur. Begitu juga jika memiliki harta berlimpah, sebab orang yang percaya adalah adalah bagian dari kehidupan.
“Jadi tidak perlu kaya atau punya berkat melimpah lalu percaya, sekalipun menderita dan miskin juga kita harus percaya akan kehidupan ini,” ajaknya.
Kepala Suku Besar Wate Kabupaten Nabire, Alex Raiki meminta kepada pemerintah, baik dari tingkat RT/RW hingga Kabupaten agar menghargai dan dapat bekerja sama dengan kepala suku kampung yang ada di 10 kampung adat sukunya yang tersebar di daerah ini.
Kerjasama yan dimaksud adalah keputusan menyangkut hak adat termasuk tumpang tindihnya proses administrasi tentang tanah dan pelepasan adat.
“Selain itu juga, Pemkab Nabire perlu memerhatikan anak adat Suku Wate dan lima suku lainnya di birokrasi pemerintahan,” terangnya.
Selain itu, Alex Raiki juga meminta dukungan para ketua Parpol, agar di tahun politik 2020 nanti, untuk menggandeng satu anak adat Suku Wate atau lima suku lainnya dalam pencalonan Bupati periode 2020-2025.
Sebab menurutnya, Suku Wate dan lima suku lainnya juga memiliki SDM yang handal dan tak kalah dengan suku – suku lainnya.
“Untuk itu saya meminta kepada parpol untuk memerhatikan hal ini. Kami lima suku yang ada di pesisir sebagai pemangku hak ulayat dan ounya tanah ini sebanarnya juga punya anak yang mampu di bidangnya,” ujarnya.
Ketua Panitia HUT BMA SW, Yohanes Wanaha menambahkan HUT ke I BMA SW dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola antar kampung adat sukunya. Selain itu juga ada balap perahu motor.
“Untuk bola kaki sudah selesai pertandingan, sementara untuk balap perahu motor diundurkan ke Selasa depan nanti karena ada satu dan lain hal,” tambahnya.(*)
Editor: Syam Terrajana