Bercocok tanam juga jadi tren di Doyo Baru

Papua
Ilustrasi pengolahan lahan oleh kelompok tani - Jubi/Engelbert Wally.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Aktivitas pertanian semakin menggeliat sejak pandemi Covid-19 di Kabupaten Jayapura. Sejumlah kampung seakan berlomba dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Tren pengelolaan sumber daya lahan tersebut juga terjadi di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibhu. Pemerintah kampung setempat pun menggelontorkan dana untuk mendukung aktivitas warga dalam bercocok tanam.

Read More

“Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp100 juta. Separuhnya diberikan kepada warga di lima RW (rukun tetangga), dan separuhnya lagi kepada lima kelompok petani,” kata Kepala Kampung Doyo Lama Aser Marwery, Kamis (9/7/2020).

Marwery merincikan setiap RW mendapat Rp10 juta untuk program pemanfaatan lahan pekarangan. Bantuan dengan nilai yang sama juga diberikan kepada setiap kelompok tani untuk membuka dan mengolah lahan pertanian.

“Warga memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan bertanam kangkung, sawi, bayam, kol, dan jenis tanaman lain. Adapun kelompok tani bertanam ubi (jalar), singkong, dan kembili di lahan seluas 1-2 hektare,” jelas Marwery.

Yordan Tapi, warga Doyo Lama mengaku program ketahanan pangan tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Sayur yang berumur pendek sudah dipanen. Hasil panen ada yang dijual ke pasar, ada juga untuk kebutuhan (dikonsumsi) keluarga.” (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply