Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Sinode Gereja Kingmi Papua Pdt Dr Benny Giay berbelasungkawa atas kematian sejumlah imam Katolik di Tanah Papua yang meninggal dalam kurun waktu yang sangat berdekatan. Giay menyatakan berpulangnya para tokoh agama Katolik itu merupakan kehilangan besar bagi Papua.
“Saya turut berduka cita atas meniggalnya Uskup Keuskupan Timika, Mgr John Philip Saklil Pr dan Pastor Yulianus Bidau Mote Pr. [Sebelumnya,] Pastor Neles Kebadabi Tebay Pr, dan Pastor Nato Gobay Pr [juga telah berpulang],” katanya dengan wajah bersedih saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Senin (5/8/2019).
Giay menyebut karya keempat imam Katolik tersebut sangat berarti bagi para umat Tuhan di Papua, termasuk karya para imam dalam mencegah ketidakadilan dan menyelamatkan umat Tuhan di Papua. “Saya sangat bersedih dan berduka atas kepergian mereka. Semoga mereka mendapatkan tempat yang abadi di surga,” katanya.
Uskup Keuskupan Timika, Mgr John Philip Saklil Pr berpulang di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, pada pada Sabtu (3/8/2019). Kepergian imam kelahir Kokonau, Kabupaten Mimika, Papua, pada 20 Maret 1960 menimbulkan duka yang mendalam bagi umat Katolik di Papua, khususnya di Timika dan Merauke. Uskup Saklil berpulang tepat satu pekan setelah mendapat tugas dari Paus Fransiskus untuk menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke.
Pastor Yulianus Bidau Mote Pr berpulang di RS Carolus Boromeus, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Pastor Yulianus Bidau Mote jatuh dan pingsan di Bandar Udara Wamena saat berangkat dari Jayapura ke Wamena untuk memberikan seminar tentang politik dan kerawam kepada Cendekiawan Awam Katolik, dan meninggal saat menjalani perawatan di Jakarta.
Uskup Saklil, Pastor Yulianus, Pastor Neles, maupun Pastor Nato merupakan imam Katolik yang sangat dekat dengan umat Katolik, khususnya bagi umat Katolik dari Wilayah Adat Meepago. Kepulangan Mgr John Philip Saklil Pr dan Pastor Yulianus Bidau Mote Pr juga menambah rasa duka bagi para umat Katolik di Papua yang baru ditinggalkan Pastor Neles Tebay yang berpulang pada 14 April 2019 lalu.
Di sela pembukaan Festival Teluk Humbold, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano juga menyampaikan duka citanya atas berpulangnya Uskup Keuskupan Timika, Mgr John Philip Saklil Pr dan Pastor Yulianus Bidau Mote Pr. “Saya berduka cita atas berpulangnya Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr dan Pater Yulianus Bidau Mote Pr,” kata Mano.
Sementara itu, Yohanes Reyaan, dari Gereja Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire mengenang sosok Uskup John Saklil tegas, disiplin, ramah dan visi misi yang cemerlang. Beliau juga sangat dekat dengan umat serta memahami liturgi gereja Katolik. “Bapak Uskup juga humoris, kebapakan, penuh perhatian dan tidak terlalu menjaga jarak dengan umatnya bahkan sangat peduli dengan umat dengan orang asli Papua,” ujarnya.
Reyaan mengenang kegigihan Uskup Saklil membangun pencerahan dengan “Gerakan Tungku Api”. “Gerakan Tungku Api ingin memberdayakan orang asli Papua di atas tanahnya sendiri, dan dapat membangun ekonomi keluarga ke arah yang lebih baik. Selamat jalan ke rumah Bapak di surga, ” kata Reyaan.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G