Belasan milisi Irak tewas akibat serangan ISIS

Papua
Ilustrasi serangan bersenjata - Pixabay.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Sebanyak 11 anggota milisi Front Pasukan Rakyat (PMF) di Irak tewas diserang kelompok ISIS dalam sebuah penyergapan. Milisi itu disergap saat sedang berpatroli di Kota Tikrit, Provinsi Salahaddin, pada Sabtu (23/1/2021) pekan lalu.

Read More

“ISIS menyerang Brigade 22 PMF,” kata seorang komandan milisi PMF, Abu Ali al-Maliki, dilansir AFP, Senin (25/1/2021).

Peristiwa berdarah itu terjadi dua hari setelah rangkaian serangan bom bunuh diri di Ibu Kota Baghdad yang menewaskan 32 orang pada pekan lalu. Maliki menyatakan komandan Brigade 22 PMF termasuk dalam salah satu personel itu gugur. Sedangkan anggota kepolisian Irak dikirim untuk membantu memukul mundur anggota ISIS.

Baca juga :Komandan ISIS tewas di tangan pasukan Irak

Tentara Irak serbu pangkalan milisi dukungan Iran 

Takut tertular virus corona, ISIS imbau anggotaya tak ke Eropa

Tercatat pasukan dan milisi Irak bahu-membahu menggempur ISIS dan merebut wilayah yang dikuasai kelompok teroris itu. Saat ini mereka masih mengejar sisa-sisa anggota ISIS yang tercerai-berai dan bersembunyi di kawasan gurun serta pegunungan.

Amerika Serikat memberikan bantuan pelatihan, persenjataan, informasi intelijen, pengintaian dan serangan udara kepada pasukan dan milisi Irak untuk memerangi ISIS. Namun kejadian itu juga memperlihatkan aparat keamanan Irak tidak siap mencegah dan mengantisipasi aksi teror di tengah pandemi virus corona, serta gejolak di dalam negeri akibat korupsi dan persaingan politik.

Selain itu dalam tubuh aparat keamanan juga terjadi pertentangan antara angkatan bersenjata Irak yang dilatih AS dan kelompok milisi seperti PMF yang didukung oleh Iran. AS dan Iran adalah musuh bebuyutan. Hal itu membuat militer dan milisi di Irak saling curiga bahwa mereka akan mencoba mencuri informasi dan diperalat oleh AS dan Iran.

Pertentangan itu menjadi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi. Dia selama ini dikenal sebagai sosok yang dekat dengan AS.

Kadhimi bahkan mengizinkan pasukan anti-teroris AS memburu anggota ISIS dan kelompok yang kerap meluncurkan roket ke arah kedutaan AS di Baghdad.

Namun kejadian bom bunuh diri itu, Kadhimi mencopot kepala kepolisian dan komandan pasukan elite Falcon. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply