Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Voice of America (VOA) mengembalikan posisi jurnalis VOA asal Indonesia, Patsy Widakuswara ke korespondensi Gedung Putih setelah didemosi karena bertanya kepada mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Patsy Widakuswara ditempatkan kembali ke Gedung Putih sehari setelah Presiden Joe Biden meminta pengunduran diri Michael Pack, CEO U.S. Agency for Global Media yang menaungi Voice of America.
Di Twitter Patsy mengaku senang kembali meliput di Gedung Putih setelah dipindahtugaskan karena menanyai Mike Pompeo tentang kerusuhan Capitol AS.
Badan tersebut mengalami kekacauan selama empat tahun di bawah mantan Presiden Trump, dengan setidaknya 20 karyawan VOA mengajukan perlindungan whistleblower setelah menuntut reformasi di badan tersebut.
Penolakan itu muncul awal bulan ini ketika beberapa wartawan memprotes siaran langsung pidato Pompeo di kantor pusat VOA. Wartawan tidak diizinkan untuk bertanya pada acara tersebut, dan banyak yang menganggap siaran tersebut sebagai bentuk propaganda.
Selama pidatonya, Pompeo mengkritik VOA karena kurang mewartakan berita positif tentang pemerintahan Donald Trump.
“Bukan berita palsu bagi Anda untuk menyiarkan bahwa ini adalah negara terhebat yang pernah dikenal dunia,” kata Pompeo dalam siaran tersebut.
Baca juga : Vietnam penjarakan tiga jurnalis, salah satunya pendiri asosiasi jurnalis independen
Dua jurnalis perempuan Afghanistan tewas ditembak dalam satu bulan ini
Jurnalis di Meksiko dan India dibunuh
Sebelumnya Asosiasi Koresponden Gedung Putih (WHCA) mengutuk mutasi Widakuswara, yang menurut sumber di VOA dilakukan tanpa penjelasan hanya beberapa jam setelah pidato Pompeo, dan terjadi di tengah serangan terhadap demokrasi AS oleh pendukung Presiden Donald Trump yang mengepung Capitol pada 6 Januari dan menewaskan lima orang.
Pada 13 Januari, dia dipindahkan untuk kedua kalinya, lagi tanpa penjelasan dan kali ini tanpa pemberitahuan langsung. Pemerintahan Joe Biden bergerak cepat pada Kamis sehari setelah dilantik untuk menunjuk kepemimpinan baru di Voice of America dan media lain yang didanai AS. (*)
Editor : Edi Faisol