Papua No.1 News Portal | Jubi
Banda Aceh, Jubi – Terdapat 18 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir yang disebabkan meluapnya sungai dan curah hujan tinggu sejak dua hari terakhir. Sebanyak 18 desa tersebut berada di di Kecamatan Matang Kuli sebanyak enam desa, Kecamatan Pirak Timur sembilan desa, dan Kecamatan Lhoksukon tiga desa.
“Laporan sementara terdapat 18 desa terendam banjir akibat luapan sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara, Mulyadi, Minggu, (27/2/2022).
Baca juga : 1.800 unit rumah korban banjir bandang sudah selesai diperbaiki
Warga diajak bersinergi antisipasi banjir
Jalan air ditutup hujan 5 menit sentani banjir
Menurut Muyadi, hingga saat ini belum ada laporan warga yang mengungsi, meski ia memperkirakan ada warga yang mengungsi mengingat curah hujan masih tinggi. Sedangkan saat ini BPBD masih mendata rumah warga yang terdampak banjir.
“Ketinggian banjir di pemukiman penduduk saat ini mencapai satu meter,” kata Mulyadi menambahkan.
BPBD Kabupaten Aceh Utara terus memantau dan menyiagakan petugas di lokasi banjir, ia meminta kecamatan dan perangkat desa diminta untuk dapat melapor perkembangan banjir di wilayah masing-masing.
“Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada dengan bencana banjir tersebut. Mudah-mudahan banjir segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas,” kata Mulyadi menegaskan
Banjir juga melanda Kota Lhokseumawe. BPBD Kota Lhokseumawe menyatakan empat kecamatan di daerah itu tergenang banjir menyusul hujan melanda daerah sejak dua hari terakhir.
“Hampir seluruh desa di empat kecamatan tersebut dilanda banjir genangan air hujan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan, Damkar dan Logistik BPBD Kota Lhokseumawe Ridwan Puteh.
Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat. BPBD Kota Lhokseumawe masih mendata jumlah desa dan masyarakat terdampak banjir
“Hingga saat ini belum ada laporan masyarakat terdampak banjir yang mengungsi. Dari laporan kami terima, ketinggian banjir mencapai sepinggang orang dewasa,” kata Ridwan Puteh.
Selain itu, kata Ridwan Puteh, hujan deras dalam dua hari terakhir juga mengakibatkan tanah bekas galian C longsor hingga mengakibatkan tertutupnya badan jalan utama di Desa Paya Penteut.
“Juga terjadi pohon tumbang ke badan jalan di Desa Uteun Bayi Kecamatan Banda Sakti, akibatnya akses jalan utama terganggu. Petugas terus pemantauan di lapangan serta memastikan keselamatan warga yang terdampak bencana alam tersebut,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol