Jayapura, Jubi- Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Kota Jayapura, bekerja sama dengan 3 universitas dan 3 perguruan tinggi untuk pengawasan Pemilu 2019 di wilayah itu.
Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Jayapura, Hardin Halidin mengatakan suksesnya Pemilu tahun ini bukan hanya tugas Bawaslu, tapi juga seluruh pihak. Tak terkecuali lembaga pendidikan.
Adapun enam kampus yang bekerja sama dengan Bawaslu Kota Jayapura adalah Universitas Cenderawasih, Universitas Sains dan Tehnologi Jayapura ( USTJ), STAIN Al Fatah, STIH Umel Mandiri, Stikom Muhamadiyah, dan STISIPOL Silas Papare Jayapura.
Pihaknya masih membuka diri jika ada kampus lain yang ingin bekerja sama. Menurutnya , Pemilu di Kota Jayapura menjadi barometer bagi kabupaten lain di Provinsi Papua.
Pada pemilu kali ini tercatat ada 920 caleg DPRD kota Jayapura , 188 calon DPRP di Dapil 1 Provinsi Papua, 10 DPD RI dan 160 calon DPR RI. “Jumlah sebanyak ini membutuhkan tenaga untuk mengawasi pemilihan demokrasi ini,” kata Hardin usai menandatangani MoU terkait pengawasan Pemilu dengan Uncen di aula rektorat kampus tersebut, Kamis (28/2/2019) .
Pembantu Rektor 1, Onesimus Sahuleka menambahkan dunia pendidikan tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Melalui MoU dengan Bawaslu, ada berapa hal yang disepakati yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kota Jayapura hanya 5 distrik tetapi penduduk sangat banyak. Butuh tenaga pengawas dengan jumlah banyak. Para mahasiswa yang akan teribat dalam pengawasan, sekaligus (belajar) memahami politik demokrasi.” ujarnya.
Data Bawaslu setempat, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Jayapura tercatat 300.752 orang, jumlah Daftar Calon Tetap (DCT) sebanyak 588 orang dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) sejumlah 1.262 unit. (*)
Editor: Syam Terrajana