Insiden tergelincirnya pesawat Lion Air JT-714 di runway pukul 15.15 WIB, Sabtu (1/2/2019).
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Pontianak, Jubi – Bandara Internasional Supadio Pontianak, Minggu (17/2/2019) pagi ini masih menunda sejumlah flight kedatangan maupun keberangkatan, usai insiden tergelincirnya pesawat Lion Air JT-714 di runway pukul 15.15 WIB, Sabtu (1/2/2019) kemarin.
“Ada sebanyak delapan flight kedatangan dan sembilan flight keberangkatan yang ditunda, karena hingga sekarang pesawat tersebut belum dievakuasi,” kata Officer in Change Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sulkarnaini dalam keterangan kepada media.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT-714 berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan tiba di Supadio sekitar 13.50 WIB, namun mendarat dengan mengalami overrun dan membuat runway tidak dapat digunakan atau dalam kondisi block runway pada pukul 15.15 WIB.
Adapun saat mendarat, cuaca di bandara dalam keadaan hujan deras. Jumlah penumpang dalam penerbangan tersebut adalah 180 penumpang dan du bayi, di mana semua penumpang dalam kondisi selamat dan telah berhasil dievakuasi keluar dari pesawat ke terminal Bandara Internasional Supadio.
“Akibat hal itu, bandara Supadio resmi ditutup sementara oleh pihak PT Angkasa Pura II, untuk proses evakuasi,” kata Sulkarnaini menambahkan.
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, penerbangan Lion Air JT-714 hari tersebut telah dipersiapkan secara baik.
“Penerbangan Lion Air JT-714 hari ini dipersiapkan secara baik. Pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LPS sebelum dioperasikan sudah dilaksanakan pengecekan lebih awal dan dinyatakan laik terbang,” kata Danang.
Ia menyebutkan penerbangan JT-714 membawa tujuh kru dengan 180 penumpang dewasa dan dua bayi. Pesawat lepas landas dari Soekarno-Hatta pukul 13.50 WIB.
“Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik,” kata Danang menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol