Papua No.1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Sampah semakin menumpuk di tempat pembuangan sementara di Merauke. Pengangkutan ke tempat pembuangan akhir tersendat lantaran terbatasnya jumah kendaraan operasional.
“Jumlah mobil pengangkut masih kurang sehingga sampah sering terlambat diangkut ke TPA (tempat pembuangan akhir) di Bokem. Seharusnya lima, tetapi hanya ada dua kendaraan pengangkut yang disiapkan di TPS (tempat pembuangan sementara),” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Merauke Harmini, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (12/6/2020).
Kendaraan tersebut berkapasitas masing-masing 2 ton untuk sekali angkut. Jumlah maupun kapasitas mereka sangat tidak sebanding dengan produksi sampah di Merauke, yang rata-rata mencapai 40-50 ton.
“Pengangkutan sampah (dari TPS) ke kedua mobil tersebut tidak ada masalah karena ada ekskavator mini. Hanya (jumlah) mobil pengangkut untuk ke TPA yang masih kurang,” ujar Harmini.
Penumpukan sampah di TPS pun dikeluhkan warga. Mereka harus menghirup udara beraroma menyengat saat melintas di lokasi TPS, yang berada di pinggir Jalan Dorem Kai, itu.
“Kami berharap sampah tidak bertumpuk terlalu lama. Itu sangat mengganggu warga dan pengendara motor yang melintas,” kata Polikarpus (30 tahun), warga Kelurahan Samkai, Merauke. (*)
Editor: Aries Munandar