Anak rumah singgah di Nabire ikuti kemah Paskah

Anak - anak yang mengikuti kemah Paskah sedang bermain -Jubi/Titus Ruban.
Anak – anak yang mengikuti kemah Paskah sedang bermain -Jubi/Titus Ruban.

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Nabire, Jubi – Dua belas anak yang tengah direhabilitasi di rumah singgah pemulihan generasi emas Papua mengikuti kemah perayaan hari paskah. Mereka bergabung dengan 13 anak sekolah minggu dari Gereja Pantekosta Di Papua akan mengikuti kegiatan kemah tahunan hingga 21 mendatang.

Pengelola rumah singgah, Amor Yeninar mengatakan, ia melibatkan anak – anak asuhnya ini dengan tujuan agar mereka bisa kembali pulih pasca direhabilitasi. Anak-anak pecandu lem ini dipulihkan serta diberi pemahaman agar lebih dekat dengan Tuhan.

“Tubuh itu roh kudus dan bait Allah. Tidak boleh mengotori tubuh atau bait Allah dengan lem aibon, miras, narkoba, termasuk HIV/AIDS. Kita memberikan pemahaman kepada mereka melalui materi yang disajikan dalam bentuk game,” ujar Yeninar, Sabtu (20/04/2019).

Menurut Gembala ini, dari sekian anak binaannya, hanya 12 orang yang mau mengikuti kegiatan. Sementara lainnya tidak diikutkan lantaran mereka masih ketergantungan dengan lem. Meski begitu, ia tak memaksa anak-anak untuk ikut berkemah. Menurutnya, proses pemulihan pada anak – anak pecandu lem harus dilakukan perlahan dan tanpa paksaan.

 

“Hanya 12 yang mau ikut, lainnya tidak sebab mereka tidak mau buang lem. Dan saya bilang bahwa di gereja tidak boleh ada lem aibon, miras dan lainnya,” terangnya.

Dikatakan Yeninar, dalam kemah ini anak-anak diberi materi serta beragam permainan yang memacu agar anak bersedia mengakui kesalahan, jujur, mengasihi dan mengampuni satu sama lain dan berlaku adil. Mereka juga diajarkan untuk tertib, disiplin dan menghargai watku.

“Dan dari 12 anak yang ikut, mereka berasal dari dedominasi gereja. Namun kami tidak bermaksud menggiring mereka ke aliran tertentu. Ini kebetulan saya di GPDP, tapi tujuan saya adalah mereka harus sadar dan tidak terus menerus terjerumus ke hal negatif,” katanya.

Salah satu Anak, Fredy Ui mengakui sangat senang dalam megikuti kegiatan tersebut. Menurut Fredy, selama ini dia salah dan terjerumus ke hal negatif. Ia ingin kembali seperti semula dan melanjutkan sekolahnya.

“Saya sadar dan ingin sekolah lagi. jadi saya senang ikut kemah paskah. Banyak hal yang kami dapat,” ujarnya. (*)

Editor       : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply