Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Alumni sekolah-sekolah yang dikelola Yayasan Persekolahan Kristen atau YPK di Nabire, Papua, memperbaiki dan mengecat Monumen Pendeta Isaak Samuel Kijne yang terletak di samping Kantor Klasis Gereja Kristen Injili atau GKI Nabire, Jalan Merdeka, Nabire, Jumat (16/10/2020). Mereka juga memperbaiki prasasti monumen tugu yang dirusak orang tidak dikenal.
Salah satu alumni sekolah YPK di Nabire, Barnabas Watofa menyatakan perbaikian Monumen Pendeta Isaak Samuel Kijne dan prasastinya itu dilakukan dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun GKI pada 20 Oktober 2020 mendatang. “Alumni YPK sedang melakukan pengecatan dan perbaikan prasasti,” ujar Watofa di Nabire, Kamis (15/10/2020).
Seluruh proses perbaikan diperkirakan selesai pada Minggu (18/10/2020), karena para alumni sekolah YPK harus memesan prasasti baru, sebagai pengganti prasasti yang dirusak orang tidak dikenal. Prasasti itu dirusak dengan palu, dan pelaku meninggalkan palu di tugu tersebut.
Baca juga: YPK punya andil besar majukan pendidikan di tanah Papua
“Kami harus memesan ulang prasasti, karena ada yang pukul [dan] kasih pecah. Saya heran kenapa sampai begini, tapi tidak apa-apa, kami akan berdoa untuk dia. Kami sudah pesan baru,” kata Watofa.
Monumen berupa Tugu IS Kijne itu diresmikan pada 25 juli 2019, sebagai penghormatan kepada Pendeta IS Kijne yang selama menjadi Ketua Sinode GKI di Tanah Papua meletakkan dasar-dasar pendidikan membaca, menulis, dan berhitung bagi orang asli Papua.
“Dialah yang meletakkan peradaban di Papua. Kehadiran monumen itu untuk menghargai jasa beliau, bukan menyembah. IS Kijne juga yang meletakan dasar di Tanah Papua sebagai embrio cikal bakal GKI. Mari kita pelihara monumen itu sebagai aset rohani dan aset wisata, dan menjadi bukti catatan sejarah di Papua,” kata Watofa.
Koordinator pengecetan Tugu IS Kijne, Kartini Waibosi menurutkan para alumni sudah memulai perbaikan dan pengecetan itu sejak Sabtu (10/10/2020) pekan lalu. “Kami sudah kerja sejak Sabtu kemarin. Itu adalah bukti kepedulian alumni terhadap GKI dan YPK, khususnya di Nabire,” tutur Waibusi.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G