Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi – Masyarakat di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Sentani Tengah, Kabupaten Jayapura, Papua, mengeluhkan pencemaran air Danau Sentani karena banyak korban banjir hanyut terbawa ke danau.
Kepala Suku Kampung Abar di Sentani, Sabtu (23/3/2019) mengemukakan, sebagian jenazah korban manusia yang tewas terhempas banjir bandang Sentani, kata dia, terbawa hingga ke danau sehingga membuat air danau tercemar dan menimbulkan bauh tak sedap.
Selain korban, menurut dia, sejumlah ternak peliharaan yang terbawa banjir bandang juga ke danau, akhir air danau tercemar dan takut dikonsumsi warga Kampung Abar seperti sebelumnya.
“Jadi untuk sementara air danau tidak bisa dikonsumsi lagi seperti sebelumnya. Masyarakat terpaksa ke pantai Yahim untuk mencari air bersih,” katanya.
Untuk sementara tidak bisa gunakan air danau, seperti sebelumnya, yakni masyarakat mengambil air untuk dikonsumsi dari danau.
Dia menjelaskan, masyarakat di Kampung Abar terpaksa membawa galon, dan ember lalu menggunakan speed boat selama 15 menit lamanya menuju pantai Yahim guna membawa air di tangki air yang sudah disiapkan oleh pihak PDAM di Yahim.
“Masyarakat bawa ember dan galon untuk isi air disitu lalu angkut dengan speed boat ke kampung untuk digunakan,” katanya.
Menurut dia, air danau sudah berubah warna dari jernih berupa warna coklat seperti kopi susu.
Sedangkan, tambah dia, bantuan bahan makanan sudah cukup untuk mereka, karena banyak bantuan berdatangan dari berbagai pihak.
“Tadi bupati Keerom punya anak antar bantuan bahan makanan dua speed boat untuk kami. Bantuan yang di kasih seperti mi instani, ikan sarden, dan beras, walaupun lambat tapi bantuan itu pasti kami dapat,” katanya. (*)
Editor : Victor Mambor