ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Foto ilustrasi. - pixabay.com
Foto ilustrasi. – pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Rabu – Bank Pembangunan Asia atau ADB Perwakilan Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 yaitu perkiraan pada April lalu sebesar 5,2 persen menjadi 5,1 persen. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi itu dilakukan karena kinerja ekspor dan investasi domestik menurun.

Read More

“ADB merevisi proyeksi ekonominya untuk Indonesia dengan pertumbuhan yang menurun tipis ke 5,1 persen. Itu turun dari sebelumnya 5,2 persen pada 2018,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Wicklein menyatakan pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi karena penurunan kinerja ekspor. Selain itu, pelambatan pertumbuhan ekonomi juga dipicu lemahnya investasi domestik.

Akan tetapi, Wicklein meyakini tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik lagi pada 2020, diproyeksi akan mencapai 5,2 persen. Wicklein menyebut kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami percepatan pada 2020, karena pengugatan konsumsi domestik maupun perbaikan investasi pada masa pemerintahan baru. “Konsumsi yang kuat akan membuat Indonesia mampu meneruskan pertumbuhan ekonominya pada tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.

Winfried meyakini konsumsi yang kuat itu akan ditopang oleh naiknya pendapatan rumah tangga, bertambahnya lapangan kerja, serta rendahnya tingkat inflasi. Ia memperkirakan inflasi akan tetap stabil sebesar 3,2 persen untuk 2019 dan 3,3 persen pada 2020. “Inflasi inti mungkin akan tetap terjaga dan harga pangan juga tidak berubah,” ujarnya.

Wicklein menilai secara keseluruhan fundamental perekonomian Indonesia masih solid dibuktikan dengan posisi fiskal yang dikelola dengan baik, harga-harga yang stabil, dan cadangan devisa pada posisi yang cukup aman. Akan tetapi, Indonesia membutuhkan investasi yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan yang berfokus kepada daya saing dan pengembangan sumber daya manusia.

Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia baru-baru ini yang menjadi 5,25 persen juga berpeluang memberikan suntikan tenaga bagi pertumbuhan kredit sehingga investasi swasta akan terus membaik. Tuntasnya sejumlah proyek strategis nasional akan meningkatkan jaringan infrastruktur di Indonesia, sehingga menguatkan investasi.

“Hal itu seiring dengan ekspektasi berbagai kebijakan reformasi baru untuk meningkatkan iklim usaha dan mempercepat modernisasi perekonomian,” katanya.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply