Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Komunitas Peduli Lingkungan Hidup (KPLH), Generasi Pesona Indonesia (GNPI), dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Jayapura, bersama prajurit TNI dari Kodim 1701/Jayapura, Raider/751 Sentani, dan Rindam XVII/Cenderawasih, melakukan penghijauan kembali kawasan Pegunungan Cycloop atau Robhongholo dengan menanam sekitar 600 pohon.
Penanaman ratusan pohon pada Sabtu, 19 Oktober 2019 di kawasan Cycloop ini juga dilakukan dalam rangka menyambut Festival Cycloop II 2019.
“Tujuan dari kegiatan ini (sebagai) bagian dari kampanye perlindungan Gunung Cycloop yang dikemas dalam Festival Cycloop 2019,” kata Koordinator Tim Kreatif Festival Cycloop 2019, Rhidian Yasminta Wasaraka.
Aktivis lingkungan dari Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) yang biasa disapa Dian Wasaraka ini melanjutkan pihaknya tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga melakukan kampanye sadar lingkungan bagi masyarakat Jayapura dan Papua.
“Cycloop cuan (cuma?) satu yang menghasilkan air, udara untuk kita manusia dan juga makhluk hidup. Jadi, kalau rusak lagi berarti kita kena imbasnya, sehingga hari ini kita kerja sama, baik dengan TNI, mahasiswa, masyarakat, aktivis dan juga semua orang yang peduli akan lingkungan untuk hijaukan kembali Cycloop,” katanya.
Pohon-pohon yang ditanam juga merupakan pohon yang buahnya bisa dikonsumsi masyarakat. Dian mengatakan sekitar 600 benih itu di-support dari Balai Benih Papua.
“Selain itu juga ada pohon durian dan beberapa pohon lain yang hasilnya bisa diambil, dan di puncak acaranya (festival) nanti akan dilakukan juga penanaman (pohon),” kata dosen Stikom Jayapura ini.
Selain pihak Dian, sejumlah aktivis dan komunitas lain juga pernah melakukan penanaman pohon di kawasan Pegunungan Cycloop pascabanjir bandang dan longsor, yang meluluhlantakkan Sentani, Doyo dan sekitarnya, 16 Maret 2019.
Pada 31 Mei 2019, misalnya, Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam atau Balai BKSDA Papua bersama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), seperti dirilis ksdae.menlhk.go.id menanam 200-an bibit buah dan sejumlah kayu keras di kawasan penyangga kawasan Cycloop, dengan melibatkan 50 orang.
Ratusan bibit yang ditanam terdiri atas, 42 bibit nangka, 10 bibit durian, 84 bibit rambutan, 20 bibit bambu, 27 bibit pinang, 35 bibit ganemo, 41 bibit merbau, dan 21 bibit kasuarina.
Selain itu, pada 24 Mei 2019, Pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura bersama TNI-Polri beserta sukarelawan dan tokoh-tokoh masyarakat menanam pohon di kawasan penyangga Cycloop, tepatnya di perbatasan Kota dan Kabupaten Jayapura, Distrik Heram.
“Teman-teman komunitas lain sudah melakukannya hampir setiap bulan, penanaman, dan penyulaman. Tahun 2018 kita lakukan penanaman di Pasir 6 (Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura), dan kita lakukan perawatan. Jadi, ini bukan sesuatu yang tiba-tiba,” kata Dian Wasaraka.
Maka dari itu, Wasaraka yang menulis buku “Perempuan Perkasa: Belajar Praktik Kesetaraan Dalam Budaya Korowai” ini mengajak setiap elemen masyarakat, untuk menjaga dan melindungi pepohonan yang ada, agar tidak terjadi lagi kerusakan lingkungan.
“Kita sadar memang berat tapi lebih baik menjaga dari pada memulihkan, tapi kalau sudah terlanjur rusak, ya terpaksa harus dipulihkan, dan itu ditanam dan dirawat, bukan ditinggalkan, sehingga kita bekerja sama dengan PPLH Sentani untuk mengambil peran paling utama, dan kami siap membantu dari belakang,” ujarnya.
Dia pun mengharapkan agar masyarakat Papua harus menghentikan laju deforestasi di Cycloop ini dengan apa pun caranya, karena kita masih membutuhkan air dan masih mau menghirup udara segar yang dihasilkan dari Cycloop.
“Kalau kita tidak lakukan, maka kita akan mengulang dan mengulang dengan kejadian yang sama,” ujar Wasaraka.
Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Hidup (PPLH) Manase Bernad Taime, mengatakan kegiatan yang dilakukan Sabtu lalu merupakan kegiatan yang sangat baik.
”Ini merupakan kegiatan yang sangat positif, dengan dilakukan penanaman ini ke depan dapat mengatasi banjir dan juga dari pohon yang ditanam ini juga dapat memberikan air dan oksigen yang baik buat manusia,” kata Taime.
Taime juga mengharapkan agar instansi dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Jayapura juga melakukan penanaman pohon di kawasan penyangga Cycloop.
“Semoga dengan kegiatan ini, dimana, pemerintah yang dulu bilang penghijauan dan penanaman itu bisa kembal lagi melakukan itu, karena sebagaian besar di bawah gunung ini tandus. Pemerintah bisa kembali lakukan penanaman di bawah gunung ini lagi,” katanya. (*)
Editor: Timo Marten