Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi- Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Lembah Yordan Emereuw akan memulai pembangunan gedung gereja baru pada 5 Februari 2020. Tahap pertama ini akan menelan dana sebesar Rp 1,5 Miliar.
“Pembangunan gedung gereja baru ini seratus persen swakelola warga jemaat GKI Lembah Yordan. Semua perbedaan pendapat masa lalu dilupakan. Marilah bersama sama membangun gedung gereja baru pada 5 Februari sesuai dengan hari Injil masuk di Tanah Papua,”kata T Tumeno panitia pembangunan bidang teknik pembangunan gedung GKI Lembah Yordan Emereuw usai ibadah Minggu (26/1/2020).
Dia meminta semua anggota jemaat bergandeng tangan membangun gedung gereja baru yang berlokasi di pemukiman BTN Organda Padangbulan Kota Jayapura, Papua.
“Bapak Walikota Banhur Tommy Mano sendiri yang meletakan batu pertama dan pembangunan tahap pertama dimulai 5 Februari nanti,”katanya.
Dia mengatakan bahwa peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKI Lembah Yordan Emereuw sebenarnya sudah dilakukan tiga tahun lalu
“Banyak pergumulan soal dana pembangunan dan butuh kerja sama semua pihak ada beberapa anggota jemaat yang sudah memberikan bantuan berupa materil untuk pembangunan tahap pertama,”katanya.
Sebelumnya dalam sidang Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Lembah Yordan Emereuw ke XI Padangbulan, Kota Jayapura berencana membangun gedung gereja baru dengan anggaran sebesar Rp4 miliar. Pembangunan tahap pertama akan dimulai awal 2020, dan membutuhkan dana awal diperkirakan senilai Rp800 juta.
“Saya berharap dengan janji iman dari setiap anggota jemaat bisa memenuhi pembangunan gedung gereja baru. Memang kita juga akan mencari bantuan dana dari pihak lain,” kata Edison Koibur, Wakil Ketua Pembangunan gedung gereja baru GKI Lembah Yordan Emereuw.
Menurutnya, jumlah jemaat gereja saat ini telah mencapai 500 orang anggota, dan akan semakin bertambah. Dengan demikian, jemaat membutuhkan gedung gereja baru. Hal senada juga dikatakan Ketua Majelis Jemaat GKI Lembah Yordan, Pdt J Pantauw saat memimpin sidang jemaat ke XI.(*)
Editor: Syam Terrajana
