Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 5.000 pelaku usaha di bidang industri, perdagangan, koperasi, dan usaha mikro kecil dan menengah ikut terpukul akibat pandemi corona. Akibatnya, tidak hanya berdampak pada pendapatan tapi juga terhadap keberlangsungan usaha.
“Kami terus mendorong dan membantu sesuai dengan kemampuan kami,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert L.N Awi, di Pasar Youtefa Kota Jayapura, usai memberikan bantuan sembako kepada pelaku usaha, Senin (13/4/2020).
Dikatakan Awi, para pelaku di tengah pandemi virus corona agar tidak menjadi penghalang, namun tetap semangat dalam mengelola usaha, berpikir kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai strategi agar bisnis tetap berjalan.
“Gunakanlah wadah-wadah yang ada baik sarana online maupun lewat informasi lainnya, sehingga produk yang dihasilkan terus memberikan kontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Awi.
Agar tetap eksis dalam mengelola usaha, Awi mengimbau para pelaku usaha tetap mempertahankan kualitas produk, lebih bervariasi, dan menarik supaya bisa meningkatkan daya beli masyarakat agar usaha yang dijalankan bertahan dalam menghadapi dampak pandemi corona.
Produk yang dihasilkan juga harus benar-benar steril atau aman dikonsumsi maupun digunakan oleh masyarakat sehingga tidak menambah kepanikan di tengah pandemi virus corona.
“Ini perlu dilakukan. Setidaknya pelaku usaha harus menyusun strategi rencana jangka pendek. Misalnya mulai dari perhitungan anggaran pemasukan dan pengeluaran supaya dana operasional tetap aman,” ujar Awi.
Selain itu, lanjut Awi, selalu berdoa meminta perlindungan dari Tuhan, sebelum aktivitas dimulai dengan tujuan jalannya usaha akan dimudahkan dan mendapatkan solusi keluar dari krisis.
“Kami berharap setelah wabah virus corona, aktivitas para pelaku usaha lebih optimal lagi, dan saya doakan semoga kita semua mampu melewati ini semua dengan baik. Kami terus mendorong dan membantu,” jelas Awi.
Seorang pelaku usaha komoditas pertanian di Pasar Hamadi, Muslimat, mengaku selama pandemi virus corona menutup lapak usahanya di pasar.
“Saya cari usaha lain, jualan di rumah saja. Usaha kios. Saya lakukan ini supaya tetap ada pemasukan uang, walau tidak seberapa hasilnya bila dibandingkan jualan di pasar. Yang penting ada buat kebutuhan sehari-hari,” ujar Muslimat.
Pada kesempatan ini, Muslimat menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah, yang sudah meringankan beban hidupnya dengan memberikan bantuan sembako.
“Walaupun ini tidak seberapa. Alhamdulillah dapat bantuan. Semoga kebaikan ini dibalas dengan kebaikan setimpal dari Tuhan,” ujar Muslimat.
Pedagang komoditas pertanian lainnya, Mariana Asmuruf, mengaku selama pendemi corona harus menghemat pengeluaran belanja supaya uang tabungan tidak terkuras habis.
“Kalau sebelum corona ini, puji Tuhan bisa makan satu hari tiga kali, tapi selama corona ini saya tidak jualan di pasar karena takut kena virus, sehingga untuk makan kami hemat kadang satu hari hanya makan satu kali, kadang juga dua kali cuma porsinya dikurangi,” ujar Asmuruf.
Asmuruf berharap wabah corona cepat berlalu sehingga kegiatan sehari-harinya sebagai pedagang normal seperti biasanya. Tidak ada kekhawatiran lagi terkena virus corona. (*)
Editor: Dewi Wulandari