Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( PD AMAN ) Jayapura telah melakukan konsolidasi pembentukan komunitas masyarakat adat ke sejumlah daerah di wilayah Tabi seperti Kabupaten Keerom dan Kabupaten Sarmi.
Ketua AMAN Jayapura, Benhur Wally mengatakan, konsolidasi tersebut bertujuan membentuk pengurus AMAN di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Sarmi. Selain itu juga dalam persiapan menuju Kongres Masyarakat Adat Nusantara, dua kabupaten tersebut bisa hadir sebagai peserta kongres.
“Keerom dan Sarmi kami usulkan agar masuk dalam keanggotaan AMAN pusat, pelaksanaan musyawarah daerah dilaksanakan pada April mendatang di dua daerah ini secara bersamaan,” ujar Benny sapaan akrabnya saat dihubungi melalui telepon selulernya di Sentani. Senin (7/3/2022).
Kata Benny, untuk Kabupaten Mamberamoraya saat ini, kesulitan mendapatkan akses untuk melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat adat setempat. Beberapa kali undangan resmi dilayangkan pihaknya, agar mendapat respons terkait pertemuan hingga pembentukan komunitas masyarakat adat, tetapi niat baik ini sama sekali tidak mendapatkan jawaban.
Menurutnya, dengan limit waktu yang tersedia hingga menuju Kongres Aliansi Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura pada 24 Oktober 2022 mendatang, Ketua Panitia Pelaksana menginginkan agar wilayah Tabi, selain menjadi peserta tetapi juga terlibat aktif sebagai kepanitiaan.
“Melalui bapak bupati, sudah ada surat yang dilayangkan ke Mamberamoraya tetapi tidak ada respons, oleh sebab itu kami juga tidak ingin waktu terbuang begitu tanpa ada hasil yang baik. Upaya persiapan kongres kami tetap kawal dan melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak dan persiapan pada April untuk pengesahan kabupaten Sarmi dan Keerom masuk dalam keanggotaan AMAN pusat,” jelasnya.
Dikatakan, dari hasil rapat perdana pada akhir pekan kemarin di Kantor Bupati Jayapura, rekomendasi yang disampaikan kepada AMAN Pusat agar segera mengirimkan Surat Keputusan ( SK) Kepanitiaannya agar seluruh Panitia yang termuat dalam SK tersebut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya menuju pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat ke-VI di Kabupaten Jayapura.
“Informasi kesiapan daerah sangat penting untuk diketahui oleh para peserta di berbagai daerah yang akan datang ke kabupaten Jayapura, oleh sebab itu pusat informasi kegiatan atau sekretariat sangat dibutuhkan, tentunya setelah ada surat keputusan yang diturunkan oleh pengurus pusat,” kata Wally
Sementara itu, Mathius Awoitauw selaku Ketua Panitia pelaksana mengatakan, konsolidasi awal dalam rapat perdana pada Jumat ( 4/3/22) yang dihadiri seluruh tokoh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura, diharapkan dapat kembali dan dilanjutkan kepada seluruh masyarakat di setiap Kampung dan mulai melakukan persiapan.
Koordinasi dari setiap kampung terkait kebutuhan sarana dan prasarana disampaikan langsung kepada perangkat daerah yang telah ditugaskan untuk menyiapkan segala kebutuhan kampung sebagai tempat pelaksana kegiatan kongres.
“Kegiatan kongres akan dilakukan di setiap kampung, peserta yang datang akan tinggal juga dengan warga masyarakat di kampung-kampung di pesisir Danau Sentani. Karena ini kongres masyarakat adat, semuanya harus dilakukan di kampung,” ucap Bupati Jayapura dua periode itu. (*)
Editor: Syam Terrajana