Zona integritas kerukunan, pijakan dasar hidup bersama

Pemasangan pita putih sebagai simbol perdamaian dan kekeluargaan oleh salah seorang ondofolo – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, menegaskan kondisi dan situasi di Kabupaten Jayapura saat ini menjadi tanggung jawab semua masyarakat yang hidup dan bermukim di sini. Zona integritas kerukunan umat sudah menjadi dasar pijakan bersama, sehingga hal tersebut tidak boleh dikhianati untuk memperkeruh suasana di daerah ini.

Read More

Semua bentuk informasi yang sifatnya provokatif dan hoax, kata Bupati Awoitauw, sebaiknya tidak langsung disebarluaskan melalui media sosial.

Menurutnya, masyarakat juga harus bijaksana dalam menyikapi segala hal, manfaatkan fasilitas yang ada untuk menciptakan kedamaian dan persaudaraan di antara kita.

“Ada pihak-pihak yang berkompoten untuk mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan kita. Pihak keamanan, TNI dan Polri adalah alat negara yang dapat dimanfaatkan ketika kita merasa terancam dan ada gangguan terhadap kehidupan kita,” tegas Bupati Awoitauw, saat dihubungi di Sentani, Kamis (3/10/2019).

Dikatakan, secara khusus bagi generasi muda saat ini, tidak boleh cepat terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab serta berujung kepada aksi-aksi yang merugikan banyak pihak.

“Apalagi mereka yang belum begitu stabil emosinya, ketika ada informasi terbaru disebarkan di media sosial dengan mudahnya disebarkan tanpa mengecek kebenarannya. Kepada orangtua, hal-hal seperti ini harus diperhatikan secara serius,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Awoitauw juga mengingatkan kepada para hamba Tuhan, baik yang nasrani maupun muslim serta ajaran agama lainnya yang ada di Kabupaten Jayapura, agar senantiasa memberikan pencerahan terkait kedamaian, kekeluargaan kepada umat di setiap khotbah yang dibawakan.

“Kalau orang dewasa tidak bisa diatur, bagaimana dengan nasib generasi kita selanjutnya. Oleh sebab itu, para ondofolo, kepala kampung, tokoh agama, pemuda, dan perempuan harus menyebarkan dan menciptakan kedamaian dan kekeluargaan dimana lingkungan kita berada,” kata Bupati Awoitauw.

Sementara itu, Boaz Enok, tokoh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura, meyakini daerah ini tetap aman dan hidup damai berdampingan satu dengan lainnya.

“Setelah melewati masa-masa yang sulit waktu bencana banjir bandang, sekarang datang lagi ribuan orang dari Wamena. Kita menerima dengan baik di sini. Karena semua yang ada dibawah kolong langit ini adalah ciptaan Tuhan dan wajib mendapatkan perlakuan yang sama,” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply