Wasior siaga banjir, 40 KK diungsikan ke Gereja Solagracia Rado

Pos siaga Wasior dari kantor SAR Manokwari terus siaga dengan bantuan alat berat untuk membendung luapan Kali. (Jubi/Humas SAR Manokwari)
Pos siaga Wasior dari kantor SAR Manokwari terus siaga dengan bantuan alat berat untuk membendung luapan Kali. (Jubi/Humas SAR Manokwari)

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

 

Read More

Wondama, Jubi – Sedikitnya 40 KK (kepala keluarga) di Kampung Rado Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama harus dievakuasi sementara ke gedung Gereja Solagracia untuk mendapat pertolongan, karena rumah mereka terendam banjir hingga mencapai satu meter.

Kepala Distrik Wasior, Alex Marani yang dikonfirmasi Jubi malam ini menginformasikan bahwa sesuai laporan yang diterima dari Kepala Kampung Rado, Lodwik Manaruri bahwa luapan kali akibat hujan deras sejak pukul 17.30 WP telah merendam sejumlah rumah warga di Kampung Rado sejak pukul 19.30-21.00 WP, luapan air berasal dari dua cabang aliran kali di Kampung tersebut.

“Saat ini luapan air sudah berangsur turun. Sebelumnya sekitar pukul 19.30 sampai 21.00 WP, luapan kali Mambonok dan kali Kuras merendam puluhan rumah dan ketinggian air hingga 1 meter. Para  korban  saat ini dievakuasi ke gedung Gereja Solagracia Rado yang lebih aman karena tidak terkena rendaman banjir,” ujar Marani.

Dikatakan Marani,  hingga saat malam hari ini kondisi cuaca masih gerimis, sehingga warga di setiap bantaran kali terus waspada.

Terpisah,Pandji piket siaga Kantor SAR Manokwari yang dikonfirmasi, melaporkan jika sampai saat ini unit siaga SAR di Wasior masih terus melakukan pemantauan dan monitoring  bersama-sama dengan aparat keamanan dibantu warga yang terus waspada.

“Laporan yang kami terima dari pos siaga Wasior, bahwa luapan di sejumlah aliran Kali sudah mulai surut. Kondisi hujan juga mulai redah. Hanya saja warga yang berdomisili di bantaran Kali yang lebih dulu mengungsi. Dan kita harap tidak ada luapan susulan,” ujar Pandji.

Untuk mengantisipasi luapan air ke rumah warga, SAR bersama aparat setempat mensiagakan sejumlah alat berat (Eksafator) untuk mengeruk material supaya dapat menghalau luapan air.  (*)

 

Reporter         : Hans Arnold Kapisa

Editor              : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply