Warga satu kelurahan di Makassar ini sudah tiga bulan tak medapat layanan listrik

duka, papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Makassar, Jubi – Warga Kelurahan Pulau Barrang Caddi, Kota (Makassar) Sulawesi Selatan, mengaku sudah tak mendapat layanan daya listrik sejak tiga bulan terakhir lalu. Mereka terpaksa hidup dengan kegelapan karena genset yang menjadi sumber listrik di pulau itu rusak.

Read More

“Sudah mesin dari swasta bukan dari PLN. Tapi sudah tiga bulan mengalami kerusakan. Katanya dari pengelola sudah dilakukan berbagai cara untuk memperbaiki mesin tapi belum ada hasilnya,” kata Ruslan, seorang Pulau barrang Caddi, Selasa (16/11/2021) kemarin.

Baca juga : Banjir dan longsor putuskan layanan listrik di lereng gunung Wilis
PLN tawarkan layanan listrik tanpa pemadaman di Nabire Papua
PLN putus jaringan listrik kantor Bupati Gorontalo

Warga pun melakukan protes berharap Pemkot Makassar tahu dan mau memberi bantuan ke pulau mereka.

Camat Kepulauan Sangkarrang, Akbar Yusuf mengatakan Dinas PU Makassar telah datang untuk melihat kondisi mesin genset tersebut yang telah tidak beroperasi selama tiga bulan akibat mengalami kerusakan. Menurut Akbar pengelolaan mesin genset tersebut dilakukan pihak swasta dan bukan aset dari pihak Pemkot Makassar.

“Kondisinya sekarang rusak sehingga ditunggu bagaimana pengelola menyelesaikan. Tapi kami memberikan kesempatan untuk mengelola. Jadi kami tadi sama PU sudah melihat kondisi mesin diharapkan segera ada solusi,” kata Akbar.

Akbar akan berusaha memperbaiki mesin genset tersebut sehingga dapat mengaliri aliran listrik di rumah warga Pulau Barrang Caddi ini. Selain itu ia minta PLN dapat juga memberikan pelayanan ke masyarakat Pulau Barrang Caddi seperti warga pulau lainnya yang ada di Kecamatan Pulau Sangkarrang.

“Mudah-mudahan PLN bisa ambil alih ini persoalan, kita harapkan, cuman PLN di sini yang tidak ada, kelurahan lain sudah ada PLN, seperti Pulau Barrang Lompo dan Pulau Kodigareng. Jadi mesin genset ini hanya dikelola kelompok warga saja,” kata Akbara menjelaskan. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply