Warga Kota Jayapura nikmati belanja online meski ongkos kirim tinggi

papua
‘Driver’ Gojek di Kota Jayapura bersantai sambil menunggu orderan penumpang maupun pesanan makanan hingga berbelanja barang. - Jubi/Theo Kelen.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Belanja online menjadi pilihan bagi masyarakat modern saat ini, termasuk di Kota Jayapura, Papua. Alasannya, karena serba mudah, cepat, dan tentu bisa memesan barang sesuai keinginan hingga ke luar negeri.

Read More

Kelebihan-kelebihan ini pula yang membuat Lisa lebih suka berbelanja online ketimbang datang langsung ke lokasi. Ibu satu anak ini memakai aplikasi Shopee untuk berburu barang, bahkan hingga ke luar negeri. “Pernah pesan [barang] di Cina,” katanya.

Perempuan 30 tahun tersebut berbelanja macam-macam barang, seperti baju, peralatan rumah tangga, kosmetik, dan peralatan untuk bayinya.

Meski begitu ia hanya membeli barang dengan harga berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. “Kalau jutaan tidak berani,” ujarnya.

Menurut Lisa berbelanja online memang akan mahal pada ongkos kirim. Apalagi dipesan dari Papua. Karena itu jika ongkos pengiriman mahal, ia menyiasati melalui jasa titip. Pilihan lain berbelanja saat sedang gratis ongkir (ongkos kirim) atau sedang ada promo.

BACA JUGA: Pemkot Jayapura butuh kolaborasi dengan mahasiswa dampingi pelaku usaha

“Ongkosnya kalau normal memang mahal, tapi biasanya ada gratisan ongkir atau saat promo begitu,” katanya.

Berbelanja online juga dilakukan Rey, siswi SMA Teruna Bakti Waena. Menurutnya berbelanja online sangat mempermudah, misalnya butuh makanan tinggal memesan melalui aplikasi.

Rey tidak hanya memesan makanan, ketika berpergian ke luar rumah maupun berangkat sekolah ia terkadang memesan gojek.

“Sangat membantu, kaya ojek gitu, sekarang kan sudah ada Gojek, jadi kita nggak mesti tungguin atau ke pangkalan ojek lagi. Kita bisa langsung buka aplikasi lalu pesan,” ujarnya.

Aplikasi seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli menjadi pilihan Rey untuk berbelanja. Jika di sekitaran Kota Jayapura ia memilih memesan lewat makershop Facebook.

Perempuan 18 tahun tersebut biasanya berbelanja baju dan sepatu. Rey mengaku berbelanja online memang memiliki resiko seperti pesanan tidak sesuai ukuran. “Terkadang ukurannya kekecilan atau kebesaran,” katanya.

Walaupun barang pesanan tidak sesuai, Rey tidak pernah mengembalikan, namun memberi tahu saja kepada penjualnya jika barang yang dipesan tidak sesuai.

“Tapi untuk balikin barang sih tidak pernah, barangnya kadang saya kasih ke adik atau kakak,” ujarnya.

Menurut Rey berbelanja online memang lebih murah, hanya saja biaya ongkos pengiriman dari luar ke Kota Jayapura terkadang bisa lebih mahal daripada harga barang.

“Kalau sekitaran Jayapura sih paling sering dapat ongkir sekitar Rp5 ribu sampai Rp15 ribu,” katanya.

Mewabahnya Covid-19 membuat Rey sudah jarang berbelanja baju maupun sepatu. Ia sekali-kali memesan, tapi barang untuk kebutuhan protokol kesehatan . “Sekarang paling sering pesan masker,” ujarnya.

Pegawai bank seperti Asya juga memakai jasa berbelanja online. Ia biasa berbelanja untuk kebutuhan baju dan celana kantor.

Kota Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta menjadi pilihan Asya untuk  memesan barang. Menurutnya lebih murah berbelanja di kota-kota tersebut. Walaupun ia mengaku rugi pada ongkos kirim yang mahal.

“Kalau [belanja] di Jayapura kan lebih mahal. Sedangkan kalau di luar lebih murah. Ya, walaupun lebih rugi di ongkos kirimnya tapi tidak rugi-rugi amat juga sih,” katanya.

Selain berbelanja pakaian dan baju, jika di Kota Jayapura Asya juga sering berbelanja makanan. Ia biasa pesan lantaran sudah capek bekerja seharian. “Biasa kalau lagi malas gerak setelah seharian bekerja,” ujarnya.

Bagi Asya berburu barang di Jawa lebih murah dan lebih memuaskan berbelanja online, karena banyak pilihannya. Ia memesan memakai aplikasi Shopee. (*)

Editor: Syofiardi

Related posts

Leave a Reply