Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kota Jayapura, volume sampah di Kota Jayapura semakin bertambah. Warga Kota Jayapura diminta mulai memilah sampah rumah tangga dan memisahkan sampah yang dapat daur ulang. Selain mengurangi beban Tempat Pengolahan Akhir Koya Koso, pemilahan sampah juga bisa mendatangkan pendapatan bagi lingkungan warga.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura, Simon P. Koirewoa meminta waga di setiap kawasan permukiman mulai mengorganisasikan pemilihan sampah rumah tangga mereka. “Kami ajak warga Kota Jayapura untuk bersama-sama memilih dan memilah sampah yang bisa didaur ulang,” kata Koirewoa di kantor Wali Kota Jayapura, Senin (11/3/19).
Koirewoa menjelaskan jika warga dapat memilih sampah rumah tangga di lingkungan permukimannya, sampah yang terpilah bisa bernilai ekonomi. Koirewoa juga berharap pemilahan sampah itu akan membiasakan warga untuk mengurangi sampah rumah tangganya. “Itu semua akan mengurangi beban Tempat Pembungan Akhir Koya Koso,” kata Koirewoa.
Ia mengakui masih terhadap sejumlah kendala dalam proses penanganan sampah oleh Pemerintah Kota Jayapura, antara lain karena masih kurangnya kesadaran warga Kota Jayapura menjaga kotanya. “Solusinya kami gencar melakukan pelayanan, pengembangan, pendanaan serta mengajak peran serta masyarakat dan swasta agar terlibat menjaga kebersihan Kota Jayapura,” jelasnya.
Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah P3 DLHK Kota Jayapura, Frengky Nelson Numbery mengatakan kesadaran warga Kota Jayapura menjadi penentu kebersihan kota. Hingga kini masih banyak sampah yang dibuang sembarangan.
“Jika tidak tertangani, sampah dibuang sembarangan di seputar pekarangan, bantaran sungai, got, bahkan ke laut. Berbagai strategi sudah dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga dan pegiat lingkungan. Akan tetapi sampai sekarang pengelolaan sampah di Kota Jayapura belum terselesaikan secara efektif,” kata Numbery.
Numbery mengharapkan warga Kota Jayapura terlibat mengurangi volume sampah Kota Jayapura. “Kalau lingkungan kotor masyarakat juga yang susah sendiri karena terserang penyakit,” kata Numbery.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G