Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Penularan Covid-19 varian baru di Nusa Tenggara Timur atau NTT melonjak hingga 40 kasus dalam tiga hari. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B161.2 di NTT awalnya ditemukan pada Rabu (21/72021) berjumlah 16 kasus, namun pada pada sabtu (24/7/2021) bertambah menjadi 40 kasus.
Baca juga : Varian baru Delta tersebar di 11 daerah luar Jawa, salah satunya Papua
Kasus melonjak tajam karena varian baru, Satgas Covid-19 Kota Jayapura: Belum ada bukti
Belum ada alat dan dokter ahli untuk varian baru korona
Varian Delta paling diwaspadai karena memiliki tingkat penularan yang tinggi dan agresif. Kemenkes bahkan menyebut, kecepatan penularan varian Delta 6 kali dari varian Alfa, sehingga mampu menciptakan penularan yang eksponensial.
Temuan 40 varian Delta yang teridentifikasi di NTT itu diketahui berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 66 spesimen yang diperiksa.
WHO dalam hal ini, baru menetapkan ada empat varian yang masuk dalam kategori ini yaitu B117, B1351, B1617, dan P1. Hanya P1 yang belum teridentifikasi di Tanah Air. Sementara di NTT, baru varian Delta yang sudah tercatat sejauh ini.
Seiring dengan temuan itu, NTT juga sempat menjadi sorotan usai sepekan terakhir usai mencetak penambahan kasus tertinggi. Pada 21 Juli, Satgas Penanganan Covid-19 nasional mencatat penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif covid-19 harian mencapai 1.249 orang.
Selama bulan Juli kumulatif pada periode 1-7 Juli di NTT sebanyak 3.383 kasus. Sedangkan pada pekan kedua atau 8-14 Juli, bertambah menjadi 4.354 kasus.
Pada pekan ketiga atau 15-21 Juli, kasus terus bertambah menjadi 4.968 orang yang terpapar covid-19 dalam sepekan di NTT. Pun dalam empat hari terakhir, jumlah kasus covid-19 di NTT sudah mencapai 3.175 kasus.
Sementara itu, data harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Minggu (26/7/201) kemarin mencatat secara kumulatif, sebanyak 34.267 orang dinyatakan positif. Dari jumlah itu sebanyak 21.364 orang dinyatakan sembuh, 12.294 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 609 lainnya meninggal dunia. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol