Uranium dan emas di Tanah New Guinea, rebutan China dan Amerika Serikat

Jubi | Portal berita No. 1 di Tanah Papua

Jayapura, Jubi- Meski Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melakukan eksplorasi mineral radioaktif (bahan galian nuklir) di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. Hasilnya, ditemukan sejumlah potensi uranium di beberapa tempat.

BATAN menyebutkan temuan potensi mineral uranium berada di daerah Kalan, Melawi, Kalimantan Barat.

Selain itu ada daerah potensial yang lainnya memiliki kandungan uranium, seperti di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Sibolga Sumatera Utara, dan Biak Papua. BATAN menghitung besaran potensi uranium di Indonesia mencapai 7.000 ton.

"Kandungan total potensi di Indonesia 7.000 ton. Adanya di berbagai macam tempat ada di Mamuju, Kalan, Papua, dan yang lainnya. Yang sudah pasti jelas ada di Kalan," terang Kepala Pusdiklat Batan Sudi Ariyanto sebagaimana dilansir detikFinance.

Dalam mencari potensi uranium di Indonesia, BATAN juga dibantu instansi lain yang juga membantu memetakan potensi uranium di Indonesia. Meski BATAN memberi laporan bahwa di Papua hanya Pulau Biak yang memiliki potensi uranium.

Namun belakangan berkembang dugaan kalau ada pula tambang uranium di Grasberg Papua. Benarkah ada uranium di Grasberg hingga muncul spekulasi kunjungan Obama ke Indonesia berkaitan dengan kelanjutan investasi Freeport dan uranium di Papua.

Seberapa pentingnya investasi tambang di Papua sehingga mantan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia. Begitu pula sebelumnya Mike Pence wakil presiden AS ke Indonesia juga dikaitkan dengan kelanjutan kontrak karya PT Freeport.

Memang Obama yang pernah tinggal di Jakarta tahun 1967-1971 hadir ke Jakarta sebagai pembicara kunci di Kongres Diaspora Internasional yang diselenggarakan Dino Pati Djalal.

Tetapi kunjungan tak resmi diduga jadi broker tingkat tinggi Freeport ke Indonesia. Pasalnya pengalaman Bill Clinton juga ke Senegal untuk bicara soal Cevron. Hal ini bisa terjadi karena diduga kuat perusahaan tambang asal China Zijin Mining Group Company Limited siap ambil alih Freeport dari Amerika Serikat. 

Zijin Mining Group Company Limited menurut Reuters adalah perusahaan yang berbasis di China yang bergerak dalam bidang eksplorasi, pertambangan, peleburan dan penjualan emas dan mineral logam lainnya. 

Produk utama Perusahaan meliputi produk emas, produk tembaga, timbal dan produk seng, produk besi, produk perak, antara lain. Produk emasnya terutama meliputi emas mineral, emas batangan standar, ingot emas dan konsentrat emas, antara lain. Perusahaan juga terlibat dalam bisnis survei geografis melalui anak perusahaannya.

Seandainya benar dan logis kalau Obama datang ke Jakarta untuk bicarakan kontrak Freeport demi mematahkan perusahaan tambang China. Walau demikian Presiden Jokowi sudah tiga kali mengundang Obama. "Pertama, awal 2015," kata Presiden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (30/6/2017).

Disebutkan  Presiden Amerika ke- 44, Barack Obama pekan ini mudik ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Obama sempat berwisata ke Bali, Yogyakarta.

Selain itu, Obama juga bertemu dengan Presiden Jokowi. Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mengatakan, kedatangan Obama ke Indonesia merupakan buah dari undangan Jokowi.

Freeport McMoran sendiri dikabarkan telah menjual saham mayoritasnya di tambang perunggu Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo kepada Molybdenum Tiongkok senilai 2,65 miliar dolar Amerika (sekitar Rp35,35 triliun).

Perusahaan Molybdenum Co, Ltd sebagaimana dikutip Jubi dari Reuters adalah perusahaan yang berbasis di China, terutama terlibat dalam pertambangan, peleburan, pengolahan dan perdagangan logam, seperti molibdenum, tungsten dan tembaga. 

Perusahaan ini menjalankan usahanya melalui lima segmen. Segmen Molibdenum, Tungsten dan Produk Terkait terutama bergerak dalam bidang pertambangan molibdenum dan tungsten. Segmen tembaga, emas dan produk terkait terutama bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas. 

Segmen Niobium dan produk terkait bergerak dalam bisnis manufaktur niobium. Segmen fosfor terlibat dalam usaha pembuatan fosfat. Segmen tembaga dan kobalt bergerak dalam produksi tembaga dan cobalt. Perusahaan menjalankan bisnisnya terutama di China, Australia, Brazil dan Kongo

Selain itu, Barrick Gold milik Aaron Regent yang juga tangan kanan Li Khai Shing dan Tambang di Tenke Fungurume di Republik Demokratik Kongo oleh Molybdenum Tiongkok, juga telah membeli saham kepemilikan Freeport beroperasi di Chili.

Tak heran kalau berdasarkan dugaan ini dikatakan bahwa bahwa sebuah konsorsium China akan membeli kepemilikan saham PT Freeport Indonesia. Hal ini  menjadi semakin dipercaya kebenarannya, dan jangan anggap enteng.

Jaringan Aktivis Prodemokrasi (Prodem) mendukung upaya pemerintah menasionalisasi saham PT Freeport Indonesia (PT FI), tapi tidak boleh dibeli oleh perusahaan negeri China.

"Kesungguhan pemerintah dengan mengubah sistem Kontrak Karya menjadi IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) terhadap PT FI patut didukung. Semangatnya seperti menasionalisasi Freeport dengan divestasi 51 persen saham," kata Satyo P, Sekretaris Jenderal Prodem sebagaimana dilansir Antara.

Lebih lanjut dikatakan apa benar demikian? "Divestasi itu apakah steril dari aktor-aktor 'papa minta saham' Atau bagaimana setelah ini hadir PT FI dengan cita rasa China," kata Satyo.

Kekhawatiran Jaringan Pro Demokrasi jika China berhasil merebut kepemilikan saham Freeport, China kemungkinan akan membawa para pekerjanya dari negeri China untuk mengisi seluruh struktur manajemen Freeport di semua tingkatan, mulai dari manajemen tingkat atas hingga menengah serta bawah.

Kekhawatiran ini bukan saja di Jakarta tetapi pemerintah Australia juga merasa tidak enak atas pengaruh China di PNG di tengah meningkatnya investasi infrastruktur. Koresponden ABC News Eric Tlozek melaporkan dari Port Moresby PNG perusahan asal China telah membangun proyek pembangkit listrik tenaga air terbaru Papua Nugini.

Proyek Edevu Hydro senilai $ 260 juta adalah pengembangan pribadi, namun pejabat pemerintah PNG mengatakan bahwa mereka didanai oleh China Development Bank.

Proyek ini merupakan salah satu dari beberapa perkembangan infrastruktur utama di PNG yang didanai atau dibangun oleh Pemerintah China. Proyek PNG didanai oleh pinjaman China

"Ini akan menjadi perkembangan bagi ekonomi lokal," duta besar China untuk PNG, Li Ruiyou, mengatakan pada peluncuran tersebut.

"Ini akan bermanfaat bagi masyarakat setempat dan ini juga akan menjadi promosi kerja sama kedua negara."

Komunitas pertahanan dan diplomatik Australia mengungkapkan kegelisahan pribadi tentang pengaruh China yang semakin meningkat di Papua Nugini, di mana Pemerintah China menginvestasikan miliaran dana untuk pembangunan infrastruktur dan bisnis.

Lalu bagaimana dengan Amerika Serikat dan Freeport di Grasberg ? Apakah hanya tambang emas dan bukan uranium?
Freeport mengeruk keuntungan besar-besaran dari pertambangan di Papua. Para aparat intelijen ekonomi China pasti mengetahui bahwa Pertambangan Indonesia benar-benar tambang emas bagi Freeport. Betapa Indonesia telah menyumbang sebesar 93,6 persen penjualan emas Freeport selama ini. 

Pertambangan  Grasberg di Papua telah memberi sumbangan terhadap cadangan tembaga sebesar 29 miliar lbs atau sebesar 28 persen dari total cadangan tembaga Freeport sebesar 103.5 miliar lbs di seluruh dunia. Namun Papua telah menyumbangkan sebesar Au 28.2 juta ozs atau mencapai 98,9 persen dari cadangan emas Freeport di seluruh dunia sebesar Au 28,5 juta ozs.

Tambang di Bumi Amungsa Papua merupakan tambang emas bagi Freeport. Fakta-fakta ini sudah masuk dalam kajian dan pengawasan dari Zijin Mining Group Company Limited. Jika perusahaan China, yang tentunya juga atas persetujuan dan dukungan dari Konsorsium Cina, memang benar-benar serius merebut kepemilikan Freeport Indonesia dari tangan Freeport McMoran Amerika Serikat.

Namun, benarkah Freeport hanya sekadar menambang emas? Berdasarkan informasi yang dikutip Jubi dari tim riset Aktual.com menyebutkan berdasarkan riset dan penelitian yang dilakukan perusahaan bernama Gladian mengenai Gunung Es Jaya Wijaya ternyata gunung es murni mengandung mas murni yang tak ternilai.

Terlepas dari pro dan kontra peta dagang dan politik China di kawasan Melanesia semakin kuat, di Vanuatu pemerintah China membangun Kantor Melnaesia Spearhead Group (MSG) di Port Villa. Bahkan Fiji dan negara-negara Melanesia akhirnya mengakui satu China dan melepaskan Taiwan dari jaringan kerja sama bisnis. Bukan itu saja PNG sebagai tuan rumah APEC November 2018 telah mengundang secara resmi Presiden China Xi Jinping termasuk Presden AS Donald Trump.

Tak heran kalau kedekatan China dengan negara-negara Melanesia membuat Australia dan Amerika Serikat sangat khawatir. Benarkah ada uranium dan tambang emas di Pulau New Guinea? (*)

Related posts

Leave a Reply