Universitas Nasional Kepulauan Solomon sedang alami krisis

Kampus Universitas Nasional Kepulauan Solomon (SINU) dari udara. - SINU

Papua No.1 News Portal | Jubi

Honiara, Jubi – Dosen-dosen senior dan staf pendukung Universitas Nasional Kepulauan Solomon (Solomon Islands National University/ SINU) telah memperingatkan bahwa perguruan tinggi itu bisa tutup pada akhir bulan depan kecuali pemerintah turun tangan.

Dalam sebuah wawancara Rabu kemarin (22/9/2021), seorang staf SINU yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan kepada Solomon Star bahwa program restrukturisasi yang dilakukan oleh badan yang disebut Senior Management Committee (SMC) justru semakin membawa kerusakan bagi SINU daripada yang diketahui oleh komite itu.

Read More

Staf itu mengatakan hasil dari keputusan SMC adalah kekalutan yang sedang melanda SINU sekarang. Hal itu telah menyebabkan hingga dosen-dosen yang berkualitas, staf dapur yang berpengalaman, serta mahasiswa pergi karena minimnya staf yang berkualitas.

“SINU tidak punya dosen-dosen. SINU tidak punya mahasiswa, dan SINU tidak punya staf pendukung di hampir setiap fakultas dan jurusan. Kalian tidak bisa menjalankan universitas seperti itu,” menurutnya. “Kalau pemerintah tidak sadar akan tanggung jawabnya untuk menjaga agar SINU bisa tetap buka, masa depan tampaknya tidak cerah,” kata mereka.

“Contohnya dalam pendaftaran mahasiswa di awal tahun ini. Ada 8.500 siswa yang mendaftar. Sekarang hanya ada 2.000 pelajar. Sebagian besar melakukan studi mereka berdasarkan mata kuliah, bukan membayar biaya kuliah penuh,” kata mereka.

Seorang dosen senior, kontraknya tidak diperpanjang, mengatakan kepada Solomon Star bahwa SINU bahkan tidak memiliki staf yang berkualitas dan berpengalaman untuk menulis silabus mata kuliah untuk mata kuliah yang akan diajarkan.

Semua staf yang diberhentikan, 281 orang jumlahnya, masih menanti pembayaran pesongan mereka dari SINU. (Solomon Star News)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply