Unipa dan Pemprov Papua Barat tandatangani PKS konservas

Papua
PKS antara Balitbangda Papua Barat dengan Unipa Manokwari. (Jubi/dokumentasi Balitbangda PB).

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Papua Barat melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Kehutanan Universitas Papua (Fahutan-Unipa) Manokwari, di bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi ilmiah dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan di Papua Barat.

Rektor Unipa, Meky Sagrim, mengatakan bahwa PKS bersama Pemprov Papua Barat, disesuaikan dengan visi Unipa yaitu pada tahun 2035 Unipa akan menjadi perguruan tinggi riset yang mandiri, bermartabat, berkarakter kewirausahaan, berbasis Pertanian Berkelanjutan dengan pola ilmiah.

Read More

“Pokoknya adalah pertanian dan konservasi sumber daya alam. Maka hal-hal yang berhubungan dengan bidang kehutanan, konservasi, keanekaragaman hayati merupakan bidang-bidang yang menjadi fokus penelitian atau riset dan pengembangan,” kata Sagrim di Manokwari, Rabu kemarin.

Sagrim melaporkan, bahwa Pulau Papua punya keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara, sehingga menjadi habitat bagi 13.634 jenis tumbuhan, 602 jenis burung, 125 jenis mamalia, 223 jenis reptilia.

“Di samping itu Tanah Papua dihuni lebih dari 269 kelompok etnik. Semua ini kalau dikaji secara detail bahwa mereka sesungguhnya menggantungkan hidupnya dibidang kehutanan. Oleh karena hutan adalah hidup bagi orang Papua,” katanya.

Namun lanjut Sagrim, dengan adanya moderenisasi pembangunan serta pemekaran sejumlah wilayah di Tanah Papua menjadi kabupaten-kabupaten baru yang menyebabkan terjadinya perubahan berbagai SDA termasuk dalamnya adalah keanekaragaman hayati.

“Salah satu upaya untuk atasi permasalah deforestrasi adalah dengan kolaborasi ilmu untuk kemanusiaan untuk menjawab tantangan pengelolaan hutan Papuasia dengan berkolaborasi sinergi antara peneliti, lembaga, dan institusi lintas bidang serta berbagai organisasi mitra merupakan hal yang sangat penting bagi pemanfaatan dan pengembangan keanekaragaman hayati khususnya bagi pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua,” ujarnya.

Sementara, Kepala Balitbangda Papua Barat, Charlie Heatubun, mengatakan PKS yang dilakukan bersama Unipa, akan menjadi landasan kolaborasi setiap program Pemerintah Papua Barat yang merupakan Provinsi berkelanjutan (konservasi).

“Kita butuh data ilmiah dari periset-periset handal Unipa, untuk melengkapi berbagai kebutuhan laporan ilmiah sebagai acuan program pembangunan di Provinsi Papua Barat,” kata Charlie. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply