Umaryono: 5 Rekor PON berhasil dipecahkan di Cabor Atletik PON XX Papua

papua
Umaryono / Foto Humas PPM/Riki Lodar

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Timika, Jubi – Sebanyak 5 rekor PON dari nomor atletik berhasil dipecahkan pada penyelenggaraan di Venue Atletik, Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, Papua. Hal ini disampaikan Techninal Delegate (TD) Atletik, Umaryono.

Read More

“Selama dua hari sejak pembukaan, sebanyak 5 nomor rekor atletik berhasil dipecahkan,” kata Umaryono.
Lima rekor PON yang berhasil dipecahkan itu di antaranya, nomor lempar lembing putra dipecahkan oleh Abdul Hafiz, atlet dari Sumatera Utara dengan jarak 71.03 meter.

Sementara itu nomor lari gawang 110 meter dipecahkan oleh Rio Maholtra atlet dari Sumatera Selatan dengan catatan waktu 14,11 detik.

Nomor lari 100 meter putri dipecahkan oleh Tyas Murtiningssih atlet dari Jawa Barat dengan catatan waktu 11,67 detik.
Nomor lompat jauh putri dipecahkan oleh Maria Natalia Londa atlet dari Bali dengan jarak 6,62 meter.

“Ada 5 rekor yang terpecahkan di cabang atletik selama 2 hari ini,” kata Umaryono dalam rilis yang diterima Jubi, Jumat, 8 Oktober 2021 .

Tentunya ini suatu pencapaian terbaik para atlet dimasa pandemi Covid-19, ditengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

“Kondisi pandemi sangat berpengaruh pada kesiapan para atlet untuk berlaga pada pekan olahraga nasional. Namun mereka bisa membuktikannya,” ujarnya.

Selain itu, pemecahan rekor PON berhasil dipecahkan berkat dukungan penuh dari panitia yang telah menyediakan sejumlah fasilitas dan peralatan yang disiapkan.

Salah satunya stadion bertaraf internasional dan bersetifikasi badan atletik dunia (MSC).Hal tersebut menjadi salah satu syarat sebuah rekor terpecahkan.

“Pemecahan rekor itu berkat dukungan dari PB PON,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan keberhasilan yang diraih, ada juga kendala dihadapi para atlet selama mengikuti perlombaan atletik.
Salah satunya masalah cuaca. Mimika dengan curah hujan tinggi dan tingkat kelembaban, tentu sangat mengganggu kesiapan dari para atlet untuk melakukan pemanasan.

Kendati demikian, kondisi para atlet selalu siap untuk mengikuti perlombaan. Sehingga bisa menorehkan pencapaian terbaik dan mencatatkan nama mereka pada lembaran sejarah di ajang PON yang empat tahunan itu.

“Para atlet mengalami kendala, karena Timika inikan hujan tidak menentu, jadi tidak cukup waktu untuk pemanasan,” (*).

Editor: Syam Terrajana

 

Related posts

Leave a Reply