Jamal Khashoggi, merupakan wartawan Arab Saudi yang dibunuh saat berkunjung ke kedutaan Arab Saudi di Istambul, Turki.
Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Washington, Jubi– Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, kembali mendesak agar Kongres AS memimpin penyelidikan baru internasional mengenai pembunuhan tunangannya. Jamal Khashoggi, merupakan wartawan Arab Saudi yang dibunuh saat berkunjung ke kedutaan Arab Saudi di Istambul, Turki.
Hatice Cengiz melontarkan kecamanan terhadap sikap yang diambil Pemerintah Presiden AS Donald Trump mengenai pembunuhan Khashoggi. Trump sebelumnya mengatakan kepada sub-komite Urusan Luar Negeri Majelis Permusyawaratan AS tidak cukup yang dilakukan untuk menyeret mereka yang bertanggung-jawab atas perbuatan itu.
Berita terkait : Ketua HAM Uni Eropa desak keadilan untuk Khashoggi
Senator AS bersumpah desak Trump usut kematian Khashoggi
Warga lokal terlibat pembunuhan Khashoggi
Cengiz bertemu dengan Jamal Khashoggi dalam satu konferensi di Istanbul, Turki, pada 2018, dan setelah sejumlah interaksi, keduanya terhubung dan Khashoggi menyatakan ingin menikahi Cengiz, dengan rencana pindah ke Washington.
Semuanya berubah pada awal Oktober tahun lalu, ketika Jamal Khashoggi pergi ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk memperoleh dokumen yang akan memungkinkan dia menikahi Cengiz. Segera setelah memasuki gedung Konsulat itu, ia kemudian dibunuh.
Baca juga : Trump enggan dengar rekaman pembunuhan Khashoggi
PBB desak Saudi ungkap jasad Khashoggi
Saudi tolak ekstradisi tersangka pembunuh Khashoggi
Setelah memberikan serangkaian cerita yang berubah-ubah untuk menjelaskan apa yang terjadi, Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengakui Jamal Khashoiggi tewas di dalam Konsulat tapi menyalahkan peristiwa tersebut pada upaya penahanan yang gagal.
Cengiz sebelumnya diundang ke Gedung Putih oleh Trump tahun lalu tapi menampik undangan itu, dan mengatakan, “Pada hari itu saya kira nilai AS, sistem nilai, akan membantu menyelesaikan ini,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol