Tuduhan korupsi proyek pendanaan PBB di Samoa dan implikasi jangka panjang

Proyek di Sungai Vaisigano sekarang sedang diselidiki PBB karena tuduhan korupsi. - Samoa Observer

Papua No.1 News Portal | Jubi

Oleh Dewan Editorial Samoa Observer

Sebagai salah satu negara yang sangat bergantung pada bantuan asing, pengumuman tentang adanya penyelidikan terkait dugaan korupsi atas sebuah proyek yang didanai Green Climate Fund (GCF) dari PBB di Samoa adalah sumber kekhawatiran yang besar bagi kita semua.

Read More

Realitas itu, bahwa ada suatu proyek yang didanai oleh GCF yang menjadi sasaran penyelidikan korupsi, tidak sebaiknya terjadi di kawasan ini, dimana ada banyak negara kepulauan yang rentan, negara-negara yang masih terus bergantung dan meminta bantuan dana untuk melakukan program-program perubahan iklim dari mitra-mitra dan donor internasional, termasuk PBB.

Sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Samoa Observer edisi Jumat 8 Oktober 2021 lalu, dengan judul ‘United Nations project probed’, melaporkan tentang penyelidikan yang sedang dilakukan di dalam institusi GCF terkait tuduhan korupsi atas proyek Vaisigano Catchment Project dengan nilai AS$65 Juta.

Juru bicara GCF, Simon Wilson, membenarkan adanya penyelidikan atas tuduhan korupsi itu ketika ia dihubungi dan diminta berkomentar oleh Samoa Observer.

“Kita dapat mengonfirmasikan bahwa ada sebuah investigasi yang aktif dilakukan oleh Independent Integrity Unit (IIU) sehubungan dengan tuduhan-tuduhan yang beredar terkait terkait proyek di Samoa, FP037: Integrated Flood Management to Enhance Climate Resilience of the Vaisigano River Catchment in Samoa,” tutur Wilson.

“Unit IIU telah ditugaskan untuk memastikan bahwa semua aktivitas GCF yang dilakukan itu telah mematuhi standar integritas tertinggi dalam menjaga pemanfaatan sumber daya GCF tetap legal dan efisien.”

Menurut Wilson, GCF memiliki kebijakan tak ada toleransi atas apa yang ia sebut sebagai “pelanggaran integritas”.

Liputan Samoa Observer tadi selanjutnya melaporkan bahwa Dewan GCF telah bertemu pada 13 September 2021, dan pada kesempatan itu tuduhan korupsi itu dibahas oleh 24 negara-negara anggota yang membentuk keanggotaan organisasi itu.

“Dua proyek lainnya yang juga dalam pengawasan, salah satunya di Samoa, juga sedang diserang tuduhan korupsi,” menurut rangkuman rapat Dewan GCF tadi.  “Sebagai tanggapan, UNDP telah mengambil langkah tegas untuk melakukan penyelidikan dan telah memberi tahu GCF akan tindakannya.”

Kami akan menantikan dengan sabar pelaksanaan penyelidikan itu, dan kami berharap UNDP tidak melewatkan apapun.

Jika penyelidikan tersebut memang terkait langsung dengan proyek Vaisigano Catchment dan pencairan dananya sebesar AS $65 juta, kami berharap Pemerintah Samoa akan membantu IIU, unit yang bertanggung jawab dalam memimpin penyelesaian penyelidikan ini sampai ke akar permasalahannya.

Tapi kemudian kami bertanya-tanya, apakah bijaksana jika penyelidikan internal PBB ini juga melibatkan penyelidik independen yang tidak memiliki afiliasi dengan PBB? Hal ini akan memastikan temuan dari  investigasi itu bebas dari tuduhan adanya bias, seperti yang pernah terjadi dalam penyelidikan-penyelidikan internal lainnya terhadap staf PBB.

Terlepas dari hasil penyelidikan itu pun, fakta bahwa ada tuduhan korupsi yang bermunculan sehubungan dengan salah satu proyek perubahan iklim terbesar dengan pendanaan mencapai jutaan tala di sebuah negara, hal ini berisiko membuat reputasi internasional negara itu ternoda, terutama setelah krisis konstitusional yang melanda Samoa baru-baru ini.

Benar, risiko akan rusaknya reputasi itu sangat besar, dan untuk negara yang memiliki salah satu riwayat tata kelola terbaik di kawasan Kepulauan Pasifik, akan sangat mengecewakan jika penyelidikan itu menemukan bukti adanya pelanggaran.

Bagaimana lembaga-lembaga donor dan mitra pembangunan akan memandang Samoa dan kemampuannya untuk mengelola bantuan luar negerinya setelah laporan berkaitan dengan pendanaan untuk Vaisigano Catchment Project ini rampung?

Mungkin ini adalah momen yang paling  buruk bagi Samoa untuk menjadi pusat perhatian, pada saat pandemi global Covid-19 telah menyebabkan lebih banyak tekanan pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk bisa mencari lebih banyak bantuan asing guna mendukung intervensi medis terkait Covid-18 dan mengatasi pandemi di dalam negara mereka.

Jadi, di manakah posisi Samoa dalam hal prioritas pendanaan oleh lembaga-lembaga donor dan mitra pembangunan?

Inilah alasan mengapa kami menekankan fakta bahwa sekarang, dengan penyelidikan ini atas tuduhan korupsi yang terkait dengan proyek PBB, ini memiliki konsekuensi jangka panjang bagi negara dan masyarakatnya.

Kami mengatakan ini dengan mempertimbangkan situasi ekonomi nasional yang sudah bersusah payah, karena pandemi dan lesunya sektor pariwisata kami, yang merupakan sumber pendapatan utama Samoa sebelum Covid-19.

Tidak diragukan lagi, pasti akan ada oknum-oknum di luar sana yang akan mencela, yang akan menuduh kita telah menakut-nakuti masyarakat dan terlalu awal berkomentar sebelum penyelidikan itu selesai.

Tetapi kita tidak boleh melupakan implikasi yang lebih luas dari tuduhan dan temuan adanya korupsi dalam proyek-proyek bantuan asing, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi generasi berikutnya jika kita terus membiarkan hal seperti ini terjadi.

Dalam skenario terbaik, pada akhir penyelidikan oleh tim PBB mereka tidak akan menemukan bukti penyalahgunaan dana bantuan itu. Tetapi fakta bahwa suatu penyelidikan harus dilakukan saja, karena kecurigaan adanya pelanggaran korupsi, itu sendiri sudah mengkhawatirkan.

Korupsi bisa menjadi isu yang semakin ganas, terutama jika pihak berwenang tidak turun tangan sesegera mungkin untuk mengatasi pelanggaran ini atau bahkan tanda-tandanya, sekecil apapun itu. (Samoa Observer)

 Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply