Puncak Cartenz terletak di ketinggian 4.884 DPL (4.884 Km di atas permukaan laut)
Jan Carstenszoon, seorang penjelajah Belanda adalah orang pertama yang melihat gletser di puncak Cartenz tahun 1623.
Padang salju (gletser) Puncak Cartenz berhasil didaki pada awal tahun 1909 oleh seorang penjelajah Belanda, Hendrik Albert Lorentz dengan enam orang Suku Dayak Kenyah yang direkrut dari Apau Kayan di Kalimantan.
Taman Nasional Lorentz yang juga meliputi “Carstensz Pyramid”, didirikan pada tahun 1919 menyusul laporan ekspedisi Hendrik Albert Lorentz.
Pada tahun 1936 Carstensz Expedition yang diprakarsai Belanda dilakukan untuk menentukan puncak tertinggi dari Carstensz Pyramid (4884 M), Puncak Mandala (4640 M), and Puncak Trikora (4730 M)
Tanggal 5 Desember 1936 Frits Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Cartenz.
Luas gletser yang menutupi Puncak Cartenz mencapai 13 KM persegi
Tahun 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya.
Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Lonnie Thompson, seorang paleoclimatologist pada tahun 2010 menemukan bahwa gletser di Puncak Cartenz menghilang pada tingkat ketebalan 7 meter per tahun dan akan lenyap sama sekali pada tahun 2015