TPDMMJ: Jangan intervensi penetapan calon komisioner KPU Jayawijaya

Tim Peduli Demokrasi Mahasiswa Dan Masyarakat Jayawijaya menyerahkan pernyataan sikap mereka kepada komisioner KPU Papua, Kamis (14/3/2019). Jubi/Agus Pabika
Tim Peduli Demokrasi Mahasiswa Dan Masyarakat Jayawijaya menyerahkan pernyataan sikap mereka kepada komisioner KPU Papua, Kamis (14/3/2019). Jubi/Agus Pabika

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Para mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang tergabung dalam  Tim Peduli Demokrasi Mahasiswa Dan Masyarakat Jayawijaya beraudiensi dengan Komisi Pemilihan Umum Papua, Kamis (14/3/2019). Mereka meminta calon komisioner Komisi Pemilihan Umum Jayawijaya segera dilantik.

Read More

Sekretaris Tim Peduli Demokrasi Mahasiswa Dan Masyarakat Jayawijaya (TPDMMJ), Melianus Asso mengingatkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan sepuluh calon komisioner KPU Jayawijaya melalui surat keputusan KPU RI nomor 12/PP.06-Pu/05/KPU/III/2019 tertanggal 16 Februari 2019. Asso meminta KPU Papua segera melantik komisioner KPU Jayawijaya, mengingat hari pemungutan suara pada 17 April 2019 semakin dekat.

“Masa jabatan komisioner periode sebelumnya telah berakhir pada 28 Februari 2019. KPU Papua dan KPU RI harus serius menyikapi hal itu, dan segera melantik komisioner KPU Jayawijaya. Kalau Pemilu 2019 tidak terlaksana, bisa-bisa timbul konflik baru di antara warga Jayawijaya,” kata Asso.

Proses pemilihan komisioner KPU Jayawijaya menjadi berlarut-larut karena sejumlah calon komisioner yang telah ditetapkan KPU RI diadukan memiliki afiliasi politik, termasuk menjadi tim sukses dalam pemilihan kepala daerah. Hingga kini, belum ada tindak lanjut apapun atas berbagai pengaduan yang masuk ke KPU RI itu.

Pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Jayawijaya (HIPMAJA) di Jayapura, Yonni Alua, dengan tegas menolak berbagai pengaduan yang masuk ke KPU RI. Alua justru menyatakan pengaduan itu sengaja dibuat untuk mengintervensi keputusan KPU RI yang telah menetapkan sepuluh calon komisioner KPU Jayawijaya. “Apapun keputusan KPU RI harus diterima. Kami tidak ingin kepentingan satu orang menimbulkan konflik dalam masyarakat,” kata Alua.

Komisioner KPU Papua, Hana Simbiak menyatakan pihaknya juga berharap KPU RI segera melantik tujuh komisioner KPU Jayawijaya, sehingga seluruh tahapan Pemilihan Umum 2019 bisa berjalan dengan baik. “Akan tetapi ini tahapan yang panjang, dan KPU juga harus menunggu kepastian hukumnya. Kami berharap (dengan adanya) aspirasi ini, dalam satu-dua hari mendatang (komisioner KPU Jayawijaya) bisa dilantik,” harapnya. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply