Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pertemuan para tokoh adat Tabi dan Saireri di Helebhey Obhe Kampung Sereh, Distrik Sentani, menghasilkan sejumlah kesepakatan. Kesepakatan tersebut dirangkum dalam empat pernyataan sikap, yang dibacakan Alberth Yoku, Jumat (24/7/2020).
“Kami menginginkan wilayah Tabi dan Saireri tetap menjadi satu provinsi (seperti saat ini), yakni Papua. (Karena itu), kami mendukung pembentukan Provinsi Papua Selatan, dan Papua Tengah,” kata Ketua Forum Masyarakat Rabu Bangkit, tersebut.
Wilayah Tabi Saireri meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, dan Mamberamo Raya. Kemudian, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.
Sementara itu, bakal Provinsi Papua Selatan meliputi wilayah Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel. Adapun Provinsi Papua Tengah meliputi Kabupaten Jayawijaya, Yalimo, Pegunungan Bintang, dan Lani Jaya, Tolikara, serta Nduga. Kemudian, Puncak Jaya, Yahukimo, Mamberamo Tengah, Puncak, Deyai, Nabire, Dogiyai, dan Intan Jaya, serta Mimika.
“Kami juga juga mendesak pemerintah pusat mengevaluasi pelaksanaan otonomi khusus Papua. Itu harus dilakukan sebelum pelaksanaan otonomi khusus Papua jilid II,” tegas Yoku.
Naskah pernyataan sikap tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah se Tanah Tabi Mathius Awoitauw, untuk diteruskan kepada pemerintah pusat. Menurut Awoitauw, pernyataan sikap tersebut serupa dengan yang pernah disampaikan para tokoh adat Tabi, beberapa waktu lalu.
“Isinya sama, hanya ditambah (memasukan) wilayah Saireri. Selama ini kami telah berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang menginginkan Tabi dan Saireri tetap menjadi satu provinsi,” kata Bupati Jayapura tersebut.
Ondofolo Kampung Sereh Yanto Eluay berharap pemerintah pusat segera menindaklanjuti aspirasi mereka.” Ini bukan demi kepentingan politik, melainkan harapan seluruh masyarakat. Pemekaran wilayah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” (*)
Editor: Aries Munandar