Tidak ada layanan transportasi udara domestik di Tonga

Tonga Pasifik Papua
Pesawat Jetstream milik maskapai Real Tonga parkir di Bandara Salote Pilolevu, Ha’apai, Tonga. - RNZI/ Gareth Thomas

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nuku’alofa, Jubi – Selama empat bulan terakhir, tidak ada layanan transportasi udara domestik yang beroperasi di Tonga. Aktivitas penerbangan penumpang domestik di Tonga terhenti setelah maskapai utama di negara itu, Real Tonga, tak lagi beroperasi.

Pemerintah Tonga ingin memulihkan layanan penerbangan domestik di sana pada 19 September 2020, dengan mendorong maskapai penerbangan milik pemerintah, Lulutai Airlines. Akan tetapi, maskapai rintisan Pemerintah Tonga itu belum mengantongi izin untuk beroperasi dari Pengawas Keselamatan Penerbangan Pasifik, Pacific Aviation Safety Office.

Read More

Real Tonga merupakan satu-satunya maskapai penerbangan domestik di Tonga, dan telah beroperasi sejak 2013. Akan tetapi, sejak Desember 2019 Real Tonga mengalami masalah keuangan. Pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal tahun ini memperparah situasi keuangan Real Tonga.

Real Tonga juga mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki pesawat Saab 340 (berkapasitas 25 penumpang) yang rusak karena bertabrakan dengan burung di Vava’u pada Mei 2020. Setelah biaya perbaikan senilai 500.000 dollar AS dibayar oleh Real Tonga, maskapai itu lalu membatalkan perjanjian sewa pesawat itu.

Baca juga: Hakim Mahkamah Agung Perempuan pertama ditunjuk di Tonga

Perjanjian sewa pesawat Saab 340 itu lantas diambil alih Lulutai. Lulutai juga akan mengoperasikan pesawat tipe Y12 (berkapasitas 12 penumpang) milik pemerintah Tonga untuk memulihkan layanan transportasi udara domestik di Tonga. Pesawat tipe Y12 itu merupakan hibah dari Tiongkok.

Peliknya, Lulutai belum mengantongi izin dari Pacific Aviation Safety Office. Belum ada kepastian apakah Pemerintah Tonga akan dapat memenuhi target mereka untuk memulihkan layanan penerbangan domestik di Tonga pada 19 September nanti.

Pemilik maskapai Real Tonga, Tevita Palu, dalam wawancaranya dengan Matangi Tonga, berkata dia telah berusaha untuk mendekati perusahaan penerbangan milik negara yang baru itu untuk memulai kemitraan dalam pemeliharaan dan pemeriksaan pesawat terbang mereka. Akan tetapi, Tevita Palu menyatakan Pemerintah Tonga tidak menganggapi tawaran itu.

Di pihak lain, manajemen Lulutai juga mengaku terus berupaya menemui Tevita Palu. Lulutai menyatakan Tevita Palu tidak pernah menanggapi permintaan bertemu dari Lulutai. (RNZI)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply